Buatlahsebuat cerpen yang berlokasi di jepang. Question from @Topanagara - Sekolah Menengah Atas - B. indonesia. Namun, yang dapat dianggap paling terkenal dari tempat-tempat tersebut adalah Hutan Pinus Miho di Perfektur Shizuoka, di mana sebentang pohon pinus hitam menciptakan kontras yang tajam dengan laut, sehingga membentuk bingkai
AAAnonim A11 Oktober 2021 0226Pertanyaan4330Belum ada jawaban 🤔Ayo, jadi yang pertama menjawab pertanyaan ini!Mau jawaban yang cepat dan pasti benar?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuTanya ke ForumRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Chat TutorTemukan jawabannya dari Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!Klaim Gold gratis sekarang!Dengan Gold kamu bisa tanya soal ke Forum sepuasnya,
Search Cerita Pengalaman Belajar Di Rumah. Pen merah amat sinonim dengan profesion perguruan Meskipun di sekolah sudah mendapat banyak pembelajaran dari guru, tetapi membuat anak lebih rajin belajar di rumah juga tidak ada salahnya Terima kasih juga untuk Sahabat Rumah Belajar di Papua Barat dan Sahabat Rumah Belajar di seluruh pada waktu itu aku baru jer meningkat umur 17 tahun iaitu form 5
Cerpen Remaja – Saat ini genre cerita pendek atau lebih sering disebut cerpen sudah sangatlah banyak, salah satunya cerpen remaja yang populer. Semua itu karena cerpen ini memiliki cerita yang ringan namun tetap seru dan asik untuk dibaca. Sehingga banyak kalangan mulai dari muda hingga tua dapat menikmati cerita ini. Tentu saja hal itu karena cerpen dengan genre remaja sudah memiliki banyak variasi yang dapat dipilih, sehingga tidak akan menimbulkan kebosanan. Justru pembaca akan merasakan terbawa oleh alur cerita yang remaja banget. Hal itulah yang membuat cerpen seperti ini banyak di cari. Berikut cerita remaja yang dapat dijadikan referensi membaca 1. Cerpen Remaja Romantis Saat ini kisah romantis memang memiliki cukup banyak peminatnya, semua itu karena kisah cintanya yang akan membuat pembaca berasa terbawa dalam keromantisan. Berikut cerpen remaja romantis yang dapat jadi referensi membaca Cerpen Remaja Romantis Plester Cinta Bola basket sedang memantul kesana-kemari mengikuti arahan tangan remaja yang sedang asik berebut dan berlari. Sorak-sorak gembira dan histeris terdengar dari bangku penonton. Walaupun hari ini adalah pertandingan basket remaja putri tetap saja tidak kalah seru saat remaja putra yang bermain. Semua itu karena memang mereka sudah cukup jago dan mampu membuat siapapun terkagum-kagum. Seorang wanita dengan rambut panjang terikat sedang berusaha membawa bola menuju Ring lawan namun hadangan terus terjadi. Hingga akhirnya bola mampu masuk ring namun membuat wanita bertubuh jangkung tersebut jatuh tersungkur karena melawan arus lawan. Priiiit suara wasit meniupkan peluit menggema. “Medis! Tania luka tolong” ucap wasit. Seorang pria bertubuh mungil datang berlari dengan membawa kotak P3K. Pertandingan mau tidak mau akhirnya dijeda terlebih dahulu. Tania telah dibawa ke pinggir lapangan dan pertandingan mulai berjalan kembali. “Aku enggak kenapa-napa Do” ucap Tania pada Rido yang sedang mengobati lukanya. “Iya aku tau, hati-hati bisa dong Tan. Kamu cewek masa banyak lecet di mana-mana” Tania cemberut “Terus kalau aku penuh luka kamu enggak suka aku lagi gitu?” ucap tania. Rido menempelkan plester pada dagu dan lutut Tania setelah itu Rido mengacak-acak rambut Tania “Aku bakal jadi plester kamu” ucap Rido. “Kalau sudah selesai diobatin bisa kalian pacarannya nanti dulu, pertandingan penting ini” ucap seorang pemain yang melipir sedikit ke pinggir lapangan. Tania berlari dan mendekati wasit menandakan dirinya sudah siap bertanding. Rido dan Tania jelas berbeda bahkan banyak yang meledek pasangan ini. Bagaimana tidak mereka memiliki tinggi badan yang berbeda dan Ridolah yang pendek disini. Namun Rido sudah bertekad, bahkan saat ia memutuskan untuk masuk ekskul PMR itu semua untuk Tania. Agar Rido dapat mendukung Tania selalu. Baca Juga Cerita Silat 2. Cerpen Remaja Persahabatan Selain kisah romantis ada juga cerpen remaja yang tidak kalah populer yaitu cerpen dengan tema persahabatan. Sehingga pembaca akan disuguhkan dengan kisah manis persahabatan para remaja. Berikut cerpen persahabatan remaja yang dapat dijadikan referensi membaca Cerpen Remaja Persahabatan Kita Belum Jadi Apa-Apa Dio sedang berjalan mengikuti Erwin dari belakang bahkan tidak mempedulikan saat Erwin mengoceh dan meminta Dio untuk berhenti mengikutinya. Hingga akhirnya mereka akrab dan Erwin mau menerima Dio sebagai temannya. Sehingga saat di sekolah ataupun pulang mereka selalu bersama. Dio selalu menemani Erwin berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh dari terminal. Erwin bilang bahwa rumah Dio searah dengan terminal dan berjalan bersama Dio lumayan tidak membuat perjalanan merasa melelahkan walaupun cukup jauh. Hal itu terus berlanjut hingga pada suatu hari Erwin merasa curiga dengan Dio yang selalu tidak mau saat Erwin hendak menemaninya menunggu angkutan. Saat itu saat Erwin seharusnya pulang justru ia memperhatikan Dio dari jauh dan benar saja semua keanehan terjawab sudah. Dio menaiki sebuah mobil pribadi mewah yang berhenti tepat di terminal. Erwin sudah curiga sejak pertama kali Dio yang seperti anak orang kaya kenapa harus naik angkutan umum. Tentu saja Erwin marah dengan Dio yang membohonginya dan mereka bertengkar cukup hebat keesokan harinya. Saat itu ucapan Dio menyadarkan Erwin “Gue bukan mau nipu elo tapi gue benaran mau bersahabat sama elo Win” ucap Dio. “Kenapa anak orang kaya mau main sama anak pemulung kaya gue” Dio mendaratkan tonjokan tepat di wajah Erwin hingga ia jatuh tersungkur “Yang kaya itu orang tua gue sama yang pemulung itu orang tua elo, bukan kita. Saat ini kita belum jadi apa-apa. Gue tulus mau temenan sama elo yang juga tulus sama gue, enggak pernah manfaatin uang gue” Erwin menangis terharu mendengar sahabatnya yang selama ini rela berbohong dan jalan jauh demi bersamanya. 3. Cerpen Remaja Sedih Kisah sedih memang memiliki peminatnya tersendiri, walaupun tidak menyenangkan seperti cerpen remaja dengan tema romantis atau yang lainnya cerpen sedih juga sangat mampu mengaduk perasaan. Dimana pembaca akan dibuat terpuruk, marah dan terharu saat membacanya. Berikut cerpen dengan kisah sedih yang dapat dijadikan referensi Cerpen Remaja Sedih Seragam Reka Matahari masih malu-malu untuk bersinar, justru embun yang dengan mudahnya menyeruak membuat pagi itu terasa lebih gelap dan dingin. Terlihat seorang remaja laki-laki yang sedang menggosokkan punggung tangannya untuk memberikan sedikit kehangatan. Seragam putih birunya sama sekali tidak membantu membuat tubuhnya hangat. Namun ia masih bersyukur hujan tidak turun dan membuat seragamnya semakin kusam. Lampu lalu lintas terus ia perhatikan dengan sangat cermat sehingga tidak akan terlewatkan perubahan warnanya. Saat lampu berubah menjadi merah Reka berjalan menerobos lalu lintas untuk menjajakan koran. Tidak jarang terkadang Reka menerima penolakan, bahkan ada yang memberikan tatapan sinis padanya. Sebenarnya apa salahnya? Ini kan pekerjaan halal bukan mencuri ataupun hal buruk lainnya. “Woi Reka! Cepat lagi uda mau masuk” ucap seorang remaja yang mengenakan seragam putih biru seperti Reka yang lewat di depan Reka dengan motornya. Reka tersenyum “Iya, ini benar lagi gue nyusul” ucap Reka sembari menyusuri jalan yang mulai padat dengan kendaraan. Saat sudah di pinggir jalan Reka memasukkan sisa korannya ke dalam tas. Walau masih tersisa cukup banyak Reka harus bersyukur berarti hari ini sebesar inilah rezekinya. Koran sisa ini tidak dapat dijual lagi karena saat siang sudah tidak ada yang mencari koran. Sedangkan Reka tidak bisa melanjutkan berjualan karena jam masuk sudah mulai mendekat. Setidaknya hari ini adiknya di rumah bisa makan siang nanti setelah Reka pulang dari sekolah. 4. Cerpen Remaja Sekolah Kisah remaja saat bersekolah memang cukuplah unik-unik dan menarik untuk diceritakan. Berikut cerpen remaja sekolahan yang dapat dijadikan referensi membaca Cerpen Remaja Sekolah Kode Ujian Kegaduhan kelas tidak terlihat sama sekali, justru ketegangan dan kesunyian yang saat ini sangat terasa. Semua itu karena saat ini sedang ada ujian di sekolah dan tentu saja ini menjadi momen remaja paling diam saat KBM. Namun percayalah itu hanya yang terlihat dari luarnya saja tetapi aslinya justru menyimpan kegaduhan yang teramat sangat dan hanya dapat dimengerti oleh siswa-siswi sekolahan. Reno sedang asik menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, semua itu ia lakukan sengaja untuk memberikan sinyal pada temannya yang ada di belakang. Dimana jarinya akan terangkat menandakan butuh jawaban dari nomor sesuai jarinya. Marta yang melihatnya mulai membaca sinyal dan berdehem “Ehem, ehem, ehem” dimana 3 kali deheman menandakan jawaban adalah C. Haikal merebahkan kepalanya pada meja sembari berusaha memasang wajah seserius mungkin untuk membuat guru pengawas tidak mencurigainya. Setelah itu Haikal menoleh ke arah kiri tempat Reno duduk sembari membuka mulutnya tanpa suara yang hanya dapat dimengerti mereka. Reno yang mengerti memainkan jarinya kembali sembari mengacak-ngacak rambut dan memperlihatkan 3 jarinya menandakan jawaban C. Kertas-kertas kecil mulai dioper dari satu bangku ke bangku yang lainnya, tentu saja isi kertas tersebut adalah jawaban atas soal yang begitu banyaknya. Namun perlu diketahui para remaja ini sebenarnya menggantungkan nasib mereka dari teman ke teman tanpa tahu bagaimana akhirnya. Semua itu karena terkadang jawaban yang menyebar tidak diketahui asal usulnya dan apakah itu benar atau tidak. Saat ini yang terpenting adalah jumlah soal yang hampir 100 soal ini habis terisi, masalah jawaban di akhir saja dipikirkan. Toh nanti remedial bersama-sama juga. Namun hal ini tentu saja tidak dilakukan oleh semua remaja yang bersekolah masih ada mereka yang jujur dengan giat belajar dan mengerjakan semuanya sendiri. Tentu saja saat hasil keluar mereka yang menggunakan otak sendiri memperoleh nilai yang cukup memuaskan. Sedangkan yang bermain kode harus menyesuaikan kehokian, apakah setidaknya jawaban mereka bisa membuat nilai aman. Justru remedial bukanlah momok menakutkan karena tentu saja mereka akan melaluinya bersama-sama. Mereka semua belum sadar, dunia yang nantinya akan dihadapi tidak bisa dengan mudah diselesaikan hanya dengan kode saja. Baca Juga Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Cerpen 5. Cerpen Remaja Religi Cerpen Remaja Religi Berbeda Tapi Sama oleh siti ismail liana Terlihat seorang pemuda yang sedang gelisah dalam duduknya diantara barisan shaf salat di dalam sebuah masjid yang tak terlalu besar itu. Dia sebenarnya sedang mengikuti salat shubuh berjamaah di masjid dekat rumahnya. Namun sekarang masih berdoa, sedangkan ia sudah sangat ingin beranjak pergi karena teringat akan kartun kesenangannya yang akan tayang sebentar lagi. Akhirnya pemuda itupun menyerah. Dengan segera ia mengubah posisinya untuk beranjak pergi. Sayangnya, ketika kakinya hendak melewati pintu keluar matanya tak sengaja menangkap suatu pemandangan yang aneh menurutnya. Dan jiwa-jiwa kekepoan-nya pun otomatis berkibar dengan semangat. Iya, pemuda itu ternyata termasuk dalam tipe orang yang memiliki tingkat ke-kepo-an yang sangat tinggi terkait dengan hal-hal yang baru dijumpainya. Lantas ia lupa begitu saja dengan acara kartun kesayangannya itu. Tanpa disadari, dia tetap berdiri mematung sambil terus mengamati seseorang yang menarik perhatiannya tadi. “Dek” “ah iya…” pemuda itu terkejut ketika seseorang yang diamatinya sedari tadi ternyata sudah berdiri tepat dihadapannya sambil melambai-lambaikan tangan di depan wajah linglungnya. Entahlah, mungkin pemuda itu terlalu banyak berpikir dan berspekulasi hingga lupa dengan keadaan di sekitarnya. “Kamu kenapa sih dek kok dari tadi liatin kakak terus, emangnya ada yang aneh sama kakak?” Pemuda yang lebih tua itupun mengeluarkan uneg-unegnya sedari tadi. Sorot matanya tajam menusuk lawan bicaranya. Sedang pemuda yang lebih kecil itupun terkesiap dan segera menyadari situasi yang sedang dihadapinya saat itu. “Ah, tenang dulu kak, aku ngga berniat aneh-aneh kok. Cuman aku ngerasa aneh aja dengan cara salatnya kakak.” Yang diajak bicara hanya menautkan alisnya bingung. Tak ada yang aneh kok, pikirnya begitu. Namun tiga detik kemudian ia baru menyadari hal apa itu. Sorot matanya berubah lembut. Dan ia malah mengajak pemuda yang lebih kecil darinya itu untuk mengobrol di taman samping masjid. “Jadi hal apa yang menurutmu aneh itu dek?” yang lebih tua memastikan apakah yang dipikirkannya itu benar. “Oh, itu kak. Kenapa tadi kakak mengangkat tangan seperti sedang berdoa, padahal kakak kan masih salat tadi. Memangnya boleh ya?” Nah, benar dugaannya. Ia tadi salat di lingkungan orang yang tidak menggunakan qunut ketika salat shubuh. Pantas saja anak ini sedari tadi memasang wajah penasaran terus. “Emmm, sebelumnya nama kamu siapa dek?” “Rio kak” “Oh, kelas berapa sekarang?” “Kelas 5 SD Kak.” “Hemm, Rio, kenalkan nama kakak Deka. Dan hal yang adek lihat tadi namanya membaca qunut. Kamu pasti belum pernah liat ya.” Rio pun hanya menganggungkan kepalanya saja sebagai guna merespon pernyataan Deka. “Wajar sih kalau kamu belum tau, masih kecil soalnya.” Tambah Deka lagi sambil tertawa kecil. “Kita itu sama Rio, sama-sama Islam kok. Ya meski kakak salatnya agak beda sama kamu, tapi intinya sama, kita menghadap Allah Swt. Kamu denger kakak ya, Islam di luaran sana itu jauh lebih baaaaaaaanyak lagi perbedaan-perbedaan yang bakalan kamu temui, nggak cuma sama kakak aja yang beda. Ada laki-laki yang suka pakai baju kaya gamis, ada yang nggak mau pake celana panjang di bawah mata kaki, perempuan yang pakai cadar kemana-mana, sampai perempuan yang ngga pernah pakai kerudung pas keluar rumah-pun itu tetap seorang muslim jika dia menyatakan diri sebagai penganut agama Islam. Dan yah, bagaimanapun cara beribadah mereka, kamu jangan pernah ya yang namanya menghina dan mengejek kebiasaan mereka lalu menganggap kalau cara yang kamu lakukan adalah yang paling benar.” Jeda sejenak, Deka mengambil nafas sekaligus mengamati reaksi dari Rio. Sedang Rio sendiri memberikan perhatiannya secara penuh kepada Deka sedari tadi. “Ya enggak lah Kak, ngapain juga aku ngehina, palingan juga aku kepoin aja kayak kakak gini.” Sambung Rio menanggapi Deka, karena ia belum memuka obrolan kembali. “Wahh sip sip, mantap Yo. Sekalian nambah wawasan juga itu biar tambah pinter. Nah, mereka itu punya dasar masing-masing gimana mereka beribadahnya Yo. Mudah kata, mereka punya panutan alias ustadz masing-masing gitu. Dan meskipun hasil pemikiran ustadz-ustadz itu berbeda tetapi sebenarnya intinya sama, bersumber dari al-Qur’an dan Hadits semua.” “Loh, kalo sumbernya sama kenapa hasilnya bisa beda Kak?” Rio pun mengeluarkan pertanyaan yang mengganjal di pikiran. Kedua alisnya menukik cukup tajam menunjukkan ketidakpahamannya. “Bisa kok. Misalnya nih Yo, kamu pas lagi main ternyata di sms sama ibuk kamu, terus disuruh buat beli gula waktu pulang. Tapi pas kamu mau tanya lagi sama ibukmu mau beli gula apa ternyata hp kamu udah nggak bisa nyala kehabisan batrai. Jadinya pas pulang main kamu beliin ibuk kamu gula pasir aja, soalnya itu yang kamu tau.” Si Rio ngangguk-ngangguk aja dari tadi sambil ngedengerin Deka cerita. “Eh ternyata, pas kamu kasih ke ibuk kamu, beli gulanya salah, bukan gula pasir tapi harusnya gula aren.” “Jadi yang salah ibuk dong kak, bukan aku.” Cerocos Rio langsung begitu Deka memberi jeda. Deka senyum aja denger itu sebelum dia ngerespon lagi. Ia menatap Rio dengan raut wajah yang serius. “Rio, bukan itu poin utamanya disini. Ibaratnya disini sms itu adalah satu-satunya petunjuk yang ada dan kita tidak bisa mendapatkan petunjuk yang lain lagi. Sehingga keputusan selanjutnya ditentukan oleh kamu, si pelaksana perintah itu. Nah begitu juga dengan Islam, oleh Allah Swt. kita diberikan petunjuk dalam bentuk al-Qur’an dan Hadits yang disampaikan melalui Baginda Rasulullah. Dimana sumber itu sudah paten dan setelah Rasulullah wafat tidak ada lagi yang bisa memberikan petunjuk. Sedangkan zaman terus bergerak dan situasi serta kondisi lingkungan pun begitu. Alhasil akan banyak cara beragama yang harus disesuaikan pula. Misalnya seperti masjid pada zaman Rasul dulu kan hanya beralaskan tanah, sedangkan sekarang masjid berlantai marmer, ber-AC, diberi sajadah juga, dan sebagainya. Dan yang paling berhak mengambil keputusan selanjutnya guna pedoman kita dalam beragama adalah ulama-ulama alias ustadz. Karena tidak semua muslim mampu melakukannya Yo. “Oooh, begitu ya kak.” Rio mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. “Iya Yo. Dan semua ulama yang berhak mengambil keputusan itu adalah orang-orang yang dipercaya, berilmu dan kompeten dibidangnya. Jadi kita sebagai orang awam yang tidak menguasai keilmuan semacam itu tidak boleh mempersalahkan yang berbeda dengan kita.” “O iya dong kak, pasti itu. Hehe.” Rio menjawab dengan antusias disertai cengiran lebar di wajahnya yang menggemaskan itu. Deka pun senyum menanggapinya, tak lupa tangan kanannya mengacak rambut Rio gemas. Tak berselang lama ia teringat dan segera melirik jam tangannya dan menyadari jika ia sudah cukup lama berbincang dengan Rio hingga matahari sudah sangat nampak cerah di pagi itu. “Nah Rio. Ngga terasa sekarang sudah siang, kakak harus segera pergi. Dan kamu harus siap- siap ke sekolah kan.” Terang Deka, ia ingin melanjutkan perjalanannya yang terhenti tadi. “Emm iya kak. Terimakasih banyak penjelasannya. Hati-hati ya dijalan.” Rio berdiri mengantarkan Deka hingga ke pinggir jalan raya. Ia terus sajamemasang senyum sambil melambai-lambaikan tangannya hingga Deka menghilang di ujung jalan. “Hahhh, sudah siang ternyata. Aku harus segera bersiap nih.” Gumam Rio sambil agak berlari untuk kembali ke rumahnya. Baca Juga Cerpen Tentang Persahabatan 6. Cerpen Remaja Horor Satu kisah yang sangat laris saat dijadikan cerpen adalah kisah horor yang di dalamnya terdapat kisah remaja juga. Sehingga kisah horornya tidak akan terlalu menakutkan karena terselip kisah ringan remaja. Berikut ceritanya yang dapat dijadikan referensi membaca Cerpen Remaja Horor Indigo Juga Manusia Terduduk diam seorang remaja putri di bangku belakang paling ujung. Semua itu karena dirinya berbeda dan masih banyak orang yang tidak menerima perbedaan itu. Lea sedang berusaha untuk tidak mempedulikan tatapan teman-temannya yang menatap aneh. “Alea Pramanda” Lea berdiri “Saya bu” ucap Lea. Seketika kelas menjadi gaduh dan menatap Lea dengan penuh kebingungan. Mata tajam yang sangat dingin memandangi Lea dari bangku guru “Anak baik, dipanggil ibu ya harus jawab ya” ucap wanita itu sebelum akhirnya matanya memelotot dan darah mulai mengalir dari mulutnya. “Lea duduk” ucap seorang guru yang baru saja membuka pintu. Namun terlambat, teman Lea yang ada di depan saat ini sudah kejang-kejang. Perlahan tapi pasti akhirnya semua murid berteriak histeris dan hanya menyisakan Lea dan guru yang baru datang. Lea ketakutan namun guru tersebut berusaha menenangkan “Lea tidak apa ibu di sini, kamu bisa bantu teman-temanmu? Sekali ini saja Lea tolonglah” Sebenarnya Lea tidak mau menolong mereka, beberapa minggu yang lalu Lea hampir dikeluarkan dari sekolah karena mereka yang berdemo dan menginginkan Lea pergi dari sekolah. Lea tidak pernah meminta untuk berbeda, Lea hanya ingin mereka tahu bahwa walaupun Lea seorang indigo, Lea tetaplah manusia. Langkah Lea yang perlahan menyelinap kerumunan teman-temannya yang sedang menjerit-jerit. Lea menghentikan langkahnya tepat pada sesosok makhluk yang selalu Lea benci, sesosok makhluk yang tidak tahu tempat dan hanya menyusahkan Lea. “Pergi!!!!” ucap Lea saat berada tepat di depan makhluk yang mampu menimbulkan kegaduhan satu sekolah. Tenaga Lea terasa terserap dan tubuhnya benar-benar lemas, akhirnya Lea jatuh pingsan tidak sadarkan diri karena kelelahan. Lea terkadang berharap matanya tidak terbuka lagi jika hanya untuk melihat mereka yang tidak sama dengannya. Rasanya sudah sangat lelah. Namun nyatanya Tuhan masih memberikan Lea umur panjang. Hanya saja yang berbeda saat ini, saat membuka mata ada beberapa teman di kelasnya yang menunggu Lea sadar dan mengucapkan terima kasih. Hati Lea terasa sangat hangat dan isak tangis tak tertahankan. Itulah beberapa cerpen remaja yang populer dan banyak peminatnya. Semua cerpen tentu saja memiliki pesan yang tersirat di dalamnya, semua tergantung bagaimana pembaca mengartikannya. Semua itu karena penulis cerpen saat ini pintar dalam mengaduk perasaan dan menyelipkan pesan dalam sebuah cerpen. Bahkan walaupun itu sebuah cerpen horor sekalipun. Cerpen Remaja Initentu sangat memprihatinkan. Inilah masalah sosial yang menjangkit para remaja kita saat ini yakni perilaku menyimpang yang sering disebut kenakalan remaja. Adapun penyebab masalah kenakalan remaja bisa bermacam-macam. Bisa akibat salah orang tua dalam cara mendidik atau orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Dunia remaja menjadi masa yang penting bagi setiap orang. Karena pada tahap itu banyak hal-hal yang terjadi untuk pendewasaan diri. Tak sedikit juga banyak penulis yang menuangkannya dalam cerita pendek. Cerpen remaja menjadi daya tarik sendiri karena mengisahkan masa-masa remaja. Berikut ini ialah 10 contoh cerpen remaja yang bisa kamu baca. Berbeda Jalan Sumber composita dari Pixabay Sari melangkahkan kaki dengan tergesa. Ia sudah terlambat 10 menit dari jadwal busnya hari ini, sehingga ia tertinggal bus jemputan. Ia perlu keluar dari gerbang komplek dan mencari ojek. Hari ini semakin sial, tidak ada satupun ojek di pangkalan. Hari Senin seperti ini memang biasanya menjadi sangat sibuk, begitu pun tukang ojek. Di seberang jalan, ia melihat sosok lelaki yang menertawakan raut wajahnya. Sari semakin mendengus kesal, lelaki itu semakin menertawakannya. Dialah Ario. Ario dengan motornya mendatangi Sari di seberang Jalan dan menawarkan untuk mengantarnya. Awalnya Sari menolak, karena pasti Ario, teman masa kecilnya akan mengejeknya habis-habisan di jalan. Tapi, di saat tergesa, akhirnya Sari pun menerima ajakan Ario. “Gimana rasanya terlambat sekolah?” Tiba-tiba Ario bertanya saat di perjalanan. “Ya sama aja kayak kamu terlambat ke turnamen lah.” Jawab Sari asal-asalan. “Aku sih gak pernah terlambat turnamen, Sar. Hahaaa” “Bodo amat, cepet ngebut!” Ario pun yang terkekeh kembali mengencangkan gasnya. Ario memang atlet bulu tangkis yang sudah tidak pernah sekolah umum sejak SMP. Ia memilih fokus untuk menjadi atlet dan memilih dwelling house schooling. Dari teman masa kecil Sari, Ariolah yang sudah memantapkan diri menjadi apa yang ia mau. Walau berbeda jalan dengan Sari, Ario selalu menemukan cara untuk menikmati masa remajanya. Sesampainya di sekolah, Ario mengucapkan, “Belajar yang rajin ya Bu Dokter!” Sari tersenyum, sambil terkekeh. Merasa senang dan puas, entah mengapa. Baca juga 10 Cerpen Cinta Dengan Berbagai Pesan Radio FM “Yuk kita dengarkan lagu Melly Goeslaw, yang berjudul Ku Bahagia’. Selamat Mendengarkan!” Lagu itu dirilis 2002 bersamaan dengan film terfenomenal pada masanya, yaitu Ada Apa dengan Cinta. Kedua ikon itu seolah mengisi masa remajaku saat itu. Dan hari ini, di penghujung 2019, aku berdiri kembali di sekolah ini, dengan radio yang sama, dan lagu yang sama. Aku takjub, ekskul radio ini masih terus bertahan, di tengah banyaknya aplikasi musik di HP siswa zaman sekarang. Apabila tak ada keperluan untuk legalisir ijazah, tak mungkin aku mendengarkan lagi siaran-siaran dari radio sekolah ini. Lagu itu seolah membawaku bagaimana aku masih aktif di radio sekolah dan menghabiskan masa mudaku dengan teman-teman. Masa itu seolah memanggilku kembali. Di lorong sekolah menuju kantor, dahulu tidak ada atapnya. Sekarang dilengkapi atap berwarna biru tua. Memang benar, sekolah ini sudah bermetamorfosis sempurna. Aku jadi teringat ketika dahulu kehujanan basah kuyup dari kantor sampai ruangan kelas sehabis mengantarkan tugas. Kemudian secara tiba-tiba, Pak Mustofa mendatangiku. Pak Mustofa merupakan guru seni yang menjabat juga sebagai pembina radio. Keriputnya kini semakin banyak, tetapi, gaya dan jiwanya tak pernah kelihatan tua. Setelah saling bertukar kabar, ia pun mengantarkanku pula ke ruang TU. “Inikan lagu kesukaan mu sama gengmu, ya, Nay” “Yaampun, Bapak, masih inget aja.” “Mereka pada gimana, Nay sekarang? Resti, Kiki, dan Lia?” “Baik-baik, Pak” Jawabku singkat, “Sepertinya..” jawabku dengan suara pelan. Aku jadi teringat mereka bagaimana menghabiskan masa SMA dengan suka duka. Mengerjakan tugas bareng, ke kantin bareng, mengurusi segala hal tentang radio, sampai lulus bareng dan kita masing-masing tak tahu kabar lagi. Entah mengapa aku menjadi rindu hal tersebut. Setelah dari sini, aku putuskan untuk mencari mereka dan mengembalikan masa remajaku. Apapun yang terjadi. Perpustakaan Kota Sumber foto composita dari Pixabay Aku menaiki anak tangga perpustakaan itu. Dengan seragam putih abuku yang sudah lusuh karena seharian aku beraktivitas di sekolah, aku memaksakan untuk menukarkan buku di perpustakaan kota. Buku bercover warna biru putih itu sudah lama belum aku kembalikan. Jika aku menundanya lagi, sudah pasti tunggakanku semakin banyak. Aku tak selesai membacanya karena hanya berisi cerpen remaja yang remeh temeh tentang cinta. Setelah sampai ke meja pustakawan, terlihat pustakawan sudah siap-siap mau pulang. Segera, aku bilang untuk memberitahu ingin mengembalikan buku. Hanya saja, Ibu pustakawan yang sudah beruban itu bilang, “Diurus sama mas yang itu, ya. Lagi magang dia. Reno, sini No.” Sosok tinggi berusia 20 tahunan itu menghampiri meja pustakawan. “Ibu pulang duluan ya, No. Anak bakal rewel nih” “Ah iya bu,” Lelaki itu hanya tersenyum sopan. Lantas ibu itu pergi keluar dan menyisakan kami berdua. “Bidhari, ya.. tunggakannya ujarnya sambil mengecek di layar komputer. Kuserahkan uang itu kepadanya, lantas ia tersenyum sambil menerima uangku, “Namanya bagus” “Terima kasih, Mas” hanya itu yang bisa kuucapkan. Karena terlalu salah tingkah dengan pujian yang aku terima. Pasalnya baru pertama kali ada yang memuji namaku. Segera aku berbalik arah dan mencoba tidak berbalik. Namun, Ia memanggilku dan menyusulku. Ia pun menghalangi jalanku dengan postur tubuhnya. “Kartu perpusnya ketinggalan, Dek” ujarnya sambil tersenyum. Aku kembali kikuk dan mengucapkan terima kasih. Sepertinya kikukku terlihat jelas olehnya. Segera kupercepat langkah juga. Namun, saat perjalanan pulang, aku terus memikirkannya. Inikah yang dirasakan para tokoh-tokoh remaja di buku cerpen remaja saat jatuh cinta? Sekarang, aku menjadi tahu apa yang harus kulakukan sesering mungkin ke perpustakaan kota. Baca juga 10 Cerpen Persahabatan Dengan Banyak Pesan Terbalik Gadis itu terpaku. Matanya sinis terhadap apa yang ia lihat. Ia melihat sosok gadis seumuran dengannya bermanja ria dengan orangtuanya duduk di resto. Ia yang melihat pemandangan dari luar buffet itu hanya bisa berdiam. “Kamu kenapa, Ri?” sapaan temannya menghentikan lamunannya “Gak apa-apa, ayo kita ke rumah Jihan!” Riri ceria kembali dan menyembunyikannya dari teman-temannya. Gadis berusia 15 tahun itu menguncir rambutnya sambil jalan. Sifatnya yang ceria membuat siapapun senang berteman dengannya. Ia pun disegani guru-guru karena pintar dan sopan. Tapi, tanpa orang-orang sadari, ia memiliki lubang hitam di hatinya yang belum terlihat oleh siapapun. Jarak antara sekolah SMP dan rumah Jihan hanya beberapa meter, alhasil mereka hanya jalan dan masuk ke kompleks rumah. Pada saat perjalanan pulang, Jihan yang berjalan di depan menghentikan langkah. “Ri! Ri! Itu bapak kamu kan?” Jihan menunjuk mobil yang ditumpangi bapaknya Riri. Terlihat juga ada seorang wanita muda yang duduk di jok sampingnya. Riri berdiam lalu kembali berlari ke arah sekolah. Tak mau melewati mobil Ayahnya yang sedang bersama wanita selingkuhan. Sontak teman-temannya pun mengejar, dan merasa kebingungan. Mereka memanggil-manggil Riri, namun tak digubris. Sampai akhirnya di taman sekolah yang sudah sepi, mereka menemukan Riri tersungkur di pojok dinding taman. “Tenang ya, Ri.” ujar Hana “Kita bakal bantu kamu kok apapun yang terjadi.” ujar Jihan sambil memeluk Riri Pada hari itu, menjadi hal yang akan diingat oleh Riri. Bahwa masa mudanya tidak selalu berjalan mulus. Akan selalu ada kepedihan yang akan diingat. Salah satunya ialah masalah keluarganya. Untungnya teman-teman Riri bisa diandalkan. Riri pun menjadi tenang kembali. Jono dan Kepala Sekolah Lelaki bertubuh agak gempal itu seringkali memasuki sekolah tanpa atribut lengkap. Ditambah selalu mengeluarkan baju seragamnya. Ia pun berteman dengan anak-anak nakal yang terkadang suka rusuh di sekolah. Tetapi, ia pintar bukan kepalang. Semua orang mengetahuinya saat pertama kali MPLS Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMP ku. Pasalnya, ia adalah orang yang berani bersuara tentang kebijakan MPLS. “Maaf Kak, saya izin bertanya. Untuk apa ya kami disuruh bawa semua barang ini? Apalagi barang-barang ini cukup banyak dan harganya di atas Kalau ada orang yang kurang beruntung, bagaimana?” Kakak-kakak OSIS itu mencoba menjelaskan sedetail mungkin, tapi tetap saja suara riuh peserta MPLS membuat OSIS juga terbungkam. Alhasil, barang-barang yang tadinya dikatakan akan dijadikan hadiah bagi para peserta terbaik, menjadi tidak wajib untuk dibawa oleh peserta. Hanya peserta yang mampu saja yang diwajibkan untuk membelinya. Ialah Jono yang berani mempertanyakan kebijakan itu. Selama MPLS, ia tetap mengikuti peraturan sekolah, hanya saja ia berani mengeluarkan unek-uneknya secara langsung di depan panitia. Setelah seminggu, akhirnya MPLS pun selesai. Saat upacara penutupan, Jono dipanggil ke depan lapangan oleh Kepala Sekolah. “Ananda bernama Jono Laksono, silahkan keluar dari barisan. Dan ke depan” Sontak semua peserta, panitia, dan guru-guru pun saling berpandang. Awalnya Jono ragu untuk mendatangi Kepala Sekolah di depan halaman, namun akhirnya ia memberanikan diri. Orang-orang menyangka, Jono akanditegur atau dihukum karena membantah pada saat MPLS. Tapi, ternyata.. “Terima kasih, Jono. Kamu sudah mengkritik beberapa hal yang tidak etis saat adanya MPLS ini.” Pak Kepala Sekolah justru mengucapkan terima kasih di depan semua orang dan sehabis itu menyalami Jono. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba terdapat tepuk tangan lalu menjadi riuh. Aku ingat saat itu Jono sangat senang. Sampai saat ini, ketika ia berdiri di lapangan lagi karena memenangkan lomba Sains, aku tersenyum. Aku mengingat obrolan dengannya waktu pertama kali bertemu saat MPLS. “Jangan terlalu menilai dari kulitnya. Tidak ada yang tahu, isinya arang atau emas” Ujar Jono kala aku menyempatkan diri untuk berkenalan dengannya. Ballerina Sumber foto Vladislav83 dari Pixabay Gadis dengan rambut dicepol itu segera memasuki panggung. Riuh penonton yang hadir membuat semangatnya semakin membahana. Kakinya mulai menjijit badannya meliuk, berputar, dan menari sesuai irama. Di kursi penonton, ada sosok yang membelalakan matanya. Baru pertama kali inilah ia menonton pertunjukan balet remaja di gedung kesenian. Kalau bukan karena sepupunya yang bernama Anis memaksanya untuk ikut, ia tidak akan berada di tempat itu. “Bang.. blindside.. Temenku hebat kan?” Anis yang telah berusia 15 tahun itu bertanya. Padahal, jarak perbedaan usianya hanya dua tahun. “Oh itu, iya” Jawab Abang dingin. “Halah Blindside Gifar, kamu takjub juga kan liat penampilannya” Anis menggoda Gifar dengan menyenggol sikutnya. Gifar tak bergeming. Selesai pementasan tunggal itu, Anis mengajak ke belakang panggung. Tentu saja dengan menyeret Gifar. Pada saat itulah Gifar melihat secara langsung dengan jarak dekat mata penari balet itu, yang bernama Kalia. Gadis kecil itu seumuran dengan Anis, tak ada yang aneh, hanya saja mata Kalia memancarkan semangat yang penuh terhadap hal yang disuka, yaitu balet. Saat di perjalanan pulang, Anis tak berhenti mengoceh tentang Kalia. Gifar mendengarnya sayup-sayup karena beradu dengan suara motor lainnya. Anis bercerita, Kalia sudah memenangkan banyak penghargaan balet. Kalia memang sudah sejak dari usia v tahun diperkenalkan dengan balet. Sejujurnya, dalam hati Gifar, ia sangat tersanjung dengan penampilan Kalia. Ada momen menarik ketika Kalia tersenyum, terlebih di atas panggung. Penampilan Kalia membuatnya sadar, bahwa ia belum bisa memancarkan senyum yang tulus terhadap hal-hal yang ia suka. Ia belum mengetahui dan menekuni kegiatan yang menjadi hobinya. “Bang, kamu suka Kalia, kan?” “Hah! Ngarang aja kamu!” Sangkal Gibran lalu mengegas laju motornya. Teriakan Anis membuatnya tertawa dan sejenak melupakan pikiran tentang hobinya dan juga gadis balet itu. Baca juga 10 Contoh Cerpen Pendidikan Majalah Dinding Bagaimana cinta pertamamu, apakah berhasil? Saling betukar pandang di jendela kelas dengan malu-malu, memberikan beberapa tangkai bunga dan coklat di kolong meja diam-diam, dan juga belajar bersama di perpustakaan merupakan alibi untuk selalu dekat dengan orang yang kau damba. Begitupun denganku. Ialah sosok berambut sebahu itu, yang matanya berpendar pertama kali di lorong sekolah saat melihat karya cerpenku di mading. Cerpen remajaku yang kupasang di mading, tak kusangka dibaca olehnya dan membuat matanya berkaca-kaca. Aku yang berada di sampingnya takjub, baru pertama kali aku melihat orang secara langsung terenyuh membaca cerpen ku. “Bagus sekali..” gumamnya kala itu. “Bagian mana yang bagus?” tanyaku “Saat Rana menggapai mimpinya dan jatuh bangun bersama Roni” jawabannya dengan tatapan mata masih menghadap mading. Rana dan Roni adalah tokoh dalam cerpenku. Aku tak menanggapinya lagi. Namun tiba-tiba, ia menghentikan langkahku ketika aku hendak beranjak pergi. “Tunggu, namamu siapa?” tanyanya “Satya.” jawabku pendek “Aku Sinta, kelas 8B” ujarnya cepat, padahal akupun tak bertanya. Sejak saat itu, aku yang ketika awal bertemu bersikap dingin, entah mengapa seperti tersihir matanya. Caranya tersenyum seolah membuat matanya pun ikut tersenyum. Perlahan-lahan aku mulai pura-pura menitipkan coklat di kolong mejanya, mencuri pandang di jendela kelasku yang berseberangan dengan kelasnya. Sampai pada semester genap terakhir kelas delapan, di saat perpustakaan kosong, itulah keberanianku pertama kali untuk mengajaknya berhubungan lebih dari teman. Entah mengapa, dengan senyum malu-malu, ia pun menganggukan kepala tanda setuju. Momen itu akan aku ingat seumur hidupku. Beberapa bulan berjalan, aku dan dia hendak pulang bersama. Tetiba ia menghentikan langkah tepat di depan majalah dinding. Ia menghadap langsung dan bertanya, “Kamu tahu, kenapa aku mau nerima kamu?” “Kenapa?” “Mungkin karena kamu menulis. Kamu juga kan yang menulis cerpen remaja yang aku baca saat pertama kali kita bertemu?” Penjelasannya membuatku susah berkata-kata. Aku tak pernah bilang kalau aku ialah penulis cerpen di mading sekolah. Aku hanya tersenyum lalu ia pun membalasnya dengan senyuman kembali. Entah kenapa, aku merasa menjadi orang yang beruntung. Mungkinkah ini dampak dari jatuh cinta pada kali pertama? Nyanyian Seberang Jalan Sumber foto Gerd Altmann dari Pixabay Rumah bergaya Belanda itu menjadi tongkrongan anak-anak muda. Pemiliknya ialah sepupuku bernama Angga. Biasanya pada jam 4 sore sampai malam, teman-teman Angga akan berkumpul dan bernyanyi sambil mendendangkan gitar. Rumahnya yang berseberangan dengan rumahku pun terkadang terganggu dengan kelakuan Angga dan teman-temannya. Rata-rata teman-teman Angga berusia 12-17 tahun. Yang paling tua bernama Narto, ia bisa dibilang ketua geng di antara mereka. Narto kerap kali mengajak mereka bermain game bersama di sana ataupun hanya memainkan gitar sambil bernyanyi. Terkadang pula, ia menggodaku ketika hendak keluar rumah untuk pergi ke warung. Suatu hari, Narto dan ketiga teman lainnya asyik bernyanyi sambil bermain gitar. Tak kutemukan Angga di sana. Entah kemana sepupuku satu itu, mungkin masih di dalam rumah. Apabila aku tidak disuruh pergi membeli telur, sangat malas aku keluar rumah dan bertemu Narto. Baru saja aku membuka pintu gerbang, langkah kaki Narto dari seberang jalan mendekatiku. Ia bernyanyi sambil memainkan gitarnya dan menghampiriku dengan menggoda. Teman-teman lainnya pun cekikikan tertawa melihat Narto yang menggodaku. Aku yang risih pun berteriak. “Diam Narto!!” Sontak ia menghentikan nyanyiannya. “Kalian itu ngenganggu tau gak! Tiap hari nyanyi gak jelas, kayak gak ada kerjaan!” teman-temannya pun di seberang jalan mendadak diam. Dan kulihat Angga keluar dari dalam rumah. “Kamu juga, Angga! Suruh mereka pulang kek ke rumahnya masing-masing. Betah banget di rumah kamu kayak parasit!” Bentakku dengan keras. Kulihat mata mereka merenung tak berani menatapku. Segera aku pergi dari tempat itu dan meninggalkan mereka semua. Tak kusangka, Angga mengejarku. Di lapangan kompleks sebelum ke warung ia meneriakiku. “Wana! Berhenti!” “Apa?” Tanyaku kepadanya “Kamu gak berhak lho marah-marahin temenku kayak gitu. Mereka juga punya amarah yang disembunyikan dan melampiaskannya dengan ngobrol serta chief bareng di rumahku. Emangnya salah kalau mereka bersenang-senang sejenak?” “Salah karena mengganggu orang, tau gak!” Bentakku tak mau kalah. “Ridwan sering ditinggal Ibunya tanpa dikasih apapun, Pandu punya masalah dengan kakaknya, dan Narto ia rela bersekolah sekaligus mengamen untuk menambah biaya obat Ayahnya, asal kamu tahu.” Penjelasan Angga membuatku tertegun. “Gak semua yang kamu kira gak berguna, gak ada nilai, Wan.” Perlahan Angga pun berbalik dan menjauhiku. Segera aku pergi ke warung dan berusaha tidak memedulikan omongan Angga. Tapi nyatanya, omongan Angga mengusik pikiranku. Selepas kembali dari warung, kulihat Narto dan lainnya sudah berdiri di depan rumahku. Mereka meminta maaf. Hal itu membuatku terenyuh. Segera aku pun meminta maaf kepada mereka. Rupanya dengan beberapa pengertian, segala hal menjadi indah. Pasar Malam Gulali berwarna merah muda itu mereka beli dengan sisa uang yang mereka punya. Sehabis menaiki komedi putar yang tiang-tiangnya sudah berkarat, mereka sepakat untuk menyudahi principal wahana malam ini. Empat orang gadis remaja itu menikmati gulali merah di bangku pasar malam. Ada Rana yang selalu memakai bando untuk menghias kepalanya, ada Nina dan Nani si kembar identik yang menjadi pembeda adalah tahi lalat di sebelah pipi kiri pada Nina dan tahi lalat sebelah pipi kanan pada Nani, dan yang terakhir ialah Shila si anak bungsu yang selalu dimanja orangtuanya. Tanpa membawa handphone satu pun, mereka bebas melakukan dan bermain di pasar malam tanpa diganggu oleh panggilan dari orang tua ataupun dari orang lain. Lalu, mereka pun berbincang tentang yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. “Tahu gak dosa kita apa? Dulu, kita sering iseng ke Pak Sadeli, asisten mamanya Shila. Gara-gara dia selalu pakai celana panjang batik kedodoran, hahha!” tiba-tiba Rana memulai perbincangan. “Haha bener, aku inget banget. Nina hampir mau ketangkep kan sama Pak Sadeli?” Shila menimpali “Enak aja, itu Nani tau, bukan aku! Aku kan larinya cepet!” Nina menyangkal “Tapi Pak Sadeli sabar deh ngadepin usilnya kita” ujar Nani sambil melahap gulali yang tersisa. “Untungnya aja, sekarang kita gak usil. Nanti di sekolah baru, kita bakal tetep kompak ga, ya?” tanya Rana “Pokoknya, harus! Diusahakan aja tetep ada komunikasi dan kumpul tiap jam istirahat, gimana?” Shila menjawabnya dengan semangat. Mereka semua pun mengangguk. Shila yang biasanya menjadi anak manja di rumah, selalu bisa mengajak dan menuntun teman-temannya itu. Di pasar malam, mereka mengikrarkan sesuatu pada ingatan masa anak-anak mereka, dan menyambut segala hal baru di depan mata mereka. “Untuk ingatan masa kecil dan ramalan masa depan,” “Yeay! Yeay! Yeayyyy!!” Nayla Sumber foto Free-Photos dari Pixabay Saat aku membuka tas sekolahku di kamar, lukisan dalam kertas tanpa nama itu berada di dalam tasku. Lukisan yang menggambarkan seorang putri pirang menghadap ke telaga berwarna biru. Entah siapa yang memasukannya, aku pun tak mengetahuinya. Seminggu berikutnya, aku mendapatkan lukisan lagi di dalam tasku seusai pulang sekolah. Lukisan itu menggambarkan seorang putri berambut pirang yang sendirian menatap kue ulang tahun. Segera aku keluar kamar, tak ada siapapun di rumah. Lagipula aku sudah biasa sendirian di rumah. Tak ada orang tua, tak ada teman-teman. Namun tiba-tiba. “Happy birthday to you.. Happy altogether to you.. Happy altogether Nayla..” Suara nyanyian itu berasal dari suara ibuku yang unmarried parent, dan juga satu-satunya temanku, yaitu Andini. Lukisan yang berada di tasku ialah buatan ibuku sendiri. Tak pernah kutahu, Ibuku kembali melukis setelah bercerai dengan Ayah. Aku menangis terharu. Tak kusangka orang-orang yang aku sayangi mengingat ulang tahunku ke-17. Seperti banyak orang bilang, sangatlah beruntung apabila ulang tahun ke 17 dirayakan dengan orang-orang spesial. Dan aku merasa aku mendapatkan hari spesial itu. Hari dimana aku akan mengingat momen ini. Aku beruntung, walau tak seperti orang-orang lain yang dirayakan dengan meriah dengan teman-teman yang banyak. Aku memiliki Andini yang mau menjadi tempat curhatku dari SMP. Ialah yang mengisi masa remajaku. Dan aku mempunyai Ibu walaupun menjadi single parent ia tetap menyeimbangi karir dan mengurusku. Aku bahagia menjadi Nayla yang sesungguhnya dan seutuhnya. Baca juga Cerpen Kehidupan Dengan Banyak Pesan Begitulah 10 contoh cerpen remaja yang bisa menjadi referensimu. Secara umum, mengisahkan masa-masa remaja. Semoga terbantu, ya.
BuatlahCerpen Yang Mengangkat Kehidupan Remaja Di Daerahmu Brainly Belajar from cerpen anak sekolah smp. Berikut ini ialah 10 contoh cerpen remaja yang bisa kamu baca. Baik antar sesama kawan, kakak kelas, anak sma, atau anak sekolah lain. Hanya satu dari ratusan penggemarnya di sekolah.
Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Seperti namanya, cerpen atau cerita pendek adalah sebuah cerita yang biasanya berbentuk tulisan, dengan jumlah kata yang tidak sebanyak novel atau cenderung pendek. Dikutip dari batas panjang maksimal cerpen adalah 20 halaman atau tidak lebih dari kata. Inti dari kisah yang diangkat pada cerpen hanya memuat satu permasalahan utama saja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerpen adalah cerita pendek. Cerpen adalah bahan bacaan yang tepat bagi penyuka karya sastra berbentuk prosa, namun tidak menyukai kisah berbelit. Karena cenderung pendek, banyak orang yang lebih suka membaca jenis karya tulis yang satu ini. Di samping itu, topik atau tema yang diangkat juga terbilang beragam, salah satunya adalah cerpen remaja. Cerpen remaja berisi kehidupan remaja, mulai dari motivasi hidup hingga asmara. Tak heran jika pada masa remaja, banyak anak-anak yang suka membaca cerita karena cenderung sangat relate dengan kehidupan mereka. Bahkan, tak sedikit remaja yang kemudian menjadi tertarik untuk turut menulis cerita. Selain menghibur, embaca cerpen membuat kita terinspirasi dan tahu cerita-cerita seperti apa yang menarik untuk ditulis. Berikut ini adalah 8 contoh cerpen remaja. 1. Mimpi Sang Dara
Buatlahkarangan dengan judul cornelis de houtman vs keumalahayati Sejarah 2 16.08.2019 13:43. Tolong buatin cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di dekat daerah kita. tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetatapin harus mengurus adiknya. suatu saat adiknya minta b
Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 halaman 85 Kegiatan 3 Membuat Cerpen. Pembahasan soal kali ini terdapat pada buku bahasa Indonesia kelas IX Kurikulum 2013 revisi 2018. Pada halaman 85, BAB 3 “Menyusun Cerita Pendek” buku Bahasa Indonesia Kelas 9 merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Melanjutkan Cerpen Spatu Butut di halaman 85! Berikut ini pembahasannya! Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 85 Kegiatan 3 Membuat Cerpen Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim dihari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. Selamat menulis. Contoh Cerpen Kehidupan Seorang Kakak Yg Mengurus Adiknya Seorang Diri Di sebuah desa, terdapat seorang anak yang berumur 15 tahun. Hidupnya sangat memprihatinkan. Ia ditinggal oleh kedua orang tuanya satu tahun yang lalu karena kecelakaan dan harus banting tulang untuk makan. Lebih memprihatinkan lagi. Ternyata ia juga memiliki adik kecil yang masih berumur 3 tahun yang juga masih menjadi tangguh jawabnya karena masih belum bisa apa-apa. Gadis itu selalu menampilkan senyuman di depan adiknya, karena ia tak ingin adiknya bersedih hati, cukup saat kepergian orang tuanya lah adiknya merasa sakit hati. Sekarang, ia harus menutupi pedih di hatinya demi adiknya yang ia cintai. Esok adalah hari ulang tahun adiknya. Ia sangat senang, karena mungkin besok adiknya bahagia. Meskipun berumur 3tahun, adiknya itu sangat lucu dan pintar. Karena sesuatu yang menuntut, ia harus berhenti sekolah dan bekerja menjadi pelayan di toko kecil. Gajinya tidak seberapa, hanya cukup untuk makan setiap hari. Karena besok hari ulang tahun adiknya, ia berpamitan kepada majikannya untuk pulang lebih awal karena ada urusan. Begitu bohongnya, karena ia tahu jika majikannya tahu alasan ia pulang yang sesungguhnya, ia tidak akan diizinkan. Setelah mendapat izin dari majikannya, ia pulang dengan hati gembira. “Holee.. Akak pulanggg” seru adik kecil itu yang menyambut ya dengan suara lucunya “Hai! Kamu lagi ngapain coba?” tanya sang kakak “Atu abis ain cama temen akak” baca aku abis main sama temen kakak “Ouhh… Yaudah sana istirahat. Tiduran” suruh sang kakak sambil mengeluh rambut sang adik “Mmm… Akak inget ngga? Becok acu ulang aun lho! Dulu, pas maci ada mamam cama papa acu celaluuu dibeliin esklim” ucap adik itu dengan nada sedih Degh! Seketika hati sang kakak ngilu mendengar si adik yang teringat akan mama dan papanya “Hmm… Gimana kalo kakak yang mau beliin?” tanya sang kakak agar si adik tidak lagi sedih. Padahal dirinya tidak memegang uang saat ini, tapi jika adiknya mau ia akan pinjam kepada majikannya asal adiknya bahagi “Beneran akak? Iya acu mauuu” ucap si adik kembali bahagia dengan biar di matanya Sang kakak pun bergegas ke rumah majikannya untuk meminjam uang. Tak apa, asalkan adiknya bahagia ia akan selalu melalukab apapun. Setelah mendapat uang dari majikannya ia kembali ke rumah. Esok ia berjanji akan membelikan es krim yang adiknya mau sebagai kado ulang tahun adik kesayangannya itu Baca Juga Pembahasan Jawaban Halaman 86 berikut ini Selain bentuk laporan, sertakan jawaban dari pertanyaan berikut. 1. Cerpen apakah yang menarik buatmu, mengapa? 2. Tokoh mana yang kamu sukai, mengapa kamu menyukainya? Siapa pula tokoh yang tidak kamu suka, mengapa? 3. Adakah kalimat atau ungkapan cerpen yang mengesankan buatmu, apa itu? Apa maknanya bagimu? 4. Tuliskan rekomendasi kepada temanmu Teman, kamu harus membaca cerpen ini. Bagus sekali karena …. Jawaban soal diatas, buka disini Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 86 Baca Juga Pembahasan Soal Halaman Lainnya Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 89 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 92 93 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 106 Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 85 Kegiatan 3 Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu pada buku Kurikulum 2013 revisi 2018. Semoga dapat membantu dan menambah semangat belajar siswa. Terimakasih!
FTTIUnjaniYogyaCerpen yang mengangkat kehidupan seorang remaja yang tidak memiliki orangtua namun harus mengurus adiknya yang di Suatu ketika, aku mendengar kabar yang diumumkan melalui mushola dekat rumahku. Innalillahi orang tua temanku yang bernama Kiki meninggal dunia.
Inilah daftar contoh cerpen remaja berbagai tema yang seru dan menarik untuk kamu bagikan kepada orang lain. Simak daftar lengkapnya! Cerita pendek atau cerpen menjadi karya tulis yang seru untuk dibaca ketika isinya menceritakan hal menarik. Entah itu menceritakan mengenai topik agama, lingkungan hidup, sosial atau mengenai kehidupan remaja. Untuk cerpen remaja sendiri memiliki banyak sudut pandang yang bisa diungkapkan oleh kamu. Apabila kamu merasa kesulitan untuk mengetahui contoh cerpen remaja yang menarik, sebaiknya membaca artikel ini sampai habis karena akan membahasnya sampai tuntas. Yuk, langsung saja simak contoh cerpen remaja berikut ini, situs properti melansir berbagai sumber. Contoh Cerpen Remaja Berbagai Tema 1. Cerpen Remaja Sekolah Gadis itu terpaku. Matanya sinis terhadap apa yang ia lihat. Ia melihat sosok gadis seumuran dengannya bermanja ria dengan orangtuanya duduk di resto. Ia yang melihat pemandangan dari luar cafe itu hanya bisa berdiam. “Kamu kenapa, Ri?” sapaan temannya menghentikan lamunannya “Gak apa-apa, ayo kita ke rumah Jihan!” Riri ceria kembali dan menyembunyikannya dari teman-temannya. Gadis berusia 15 tahun itu menguncir rambutnya sambil jalan. Sifatnya yang ceria membuat siapapun senang berteman dengannya. Ia pun disegani guru-guru karena pintar dan sopan. Tapi, tanpa orang-orang sadari, ia memiliki lubang hitam di hatinya yang belum terlihat oleh siapapun. Jarak antara dan rumah Jihan hanya beberapa meter, alhasil mereka hanya jalan dan masuk ke kompleks rumah. Pada saat perjalanan pulang, Jihan yang berjalan di depan menghentikan langkah. “Ri! Ri! Itu bapak kamu kan?” Jihan menunjuk mobil yang ditumpangi bapaknya Riri. Terlihat juga ada seorang wanita muda yang duduk di jok sampingnya. Riri berdiam lalu kembali berlari ke arah sekolah. Tak mau melewati mobil Ayahnya yang sedang bersama wanita selingkuhan. Sontak teman-temannya pun mengejar, dan merasa kebingungan. Mereka memanggil-manggil Riri, namun tak digubris. Sampai akhirnya di taman sekolah yang sudah sepi, mereka menemukan Riri tersungkur di pojok dinding taman. “Tenang ya, Ri.” ujar Hana “Kita bakal bantu kamu kok apapun yang terjadi.” ujar Jihan sambil memeluk Riri Pada hari itu, menjadi hal yang akan diingat oleh Riri. Bahwa masa mudanya tidak selalu berjalan mulus. Akan selalu ada kepedihan yang akan diingat. Salah satunya ialah masalah keluarganya. Untungnya teman-teman Riri bisa diandalkan. Riri pun menjadi tenang kembali. 2. Cerpen Tentang Persahabatan 3. Cerpen Tentang Percintaan Bola basket sedang memantul kesana-kemari mengikuti arahan tangan remaja yang sedang asik berebut dan berlari. Sorak-sorak gembira dan histeris terdengar dari bangku penonton. Walaupun hari ini adalah pertandingan basket remaja putri tetap saja tidak kalah seru saat remaja putra yang bermain. Semua itu karena memang mereka sudah cukup jago dan mampu membuat siapapun terkagum-kagum. Seorang wanita dengan rambut panjang terikat sedang berusaha membawa bola menuju Ring lawan namun hadangan terus terjadi. Hingga akhirnya bola basket mampu masuk ring namun membuat wanita bertubuh jangkung tersebut jatuh tersungkur karena melawan arus lawan. Priiiit suara wasit meniupkan peluit menggema. “Medis! Tania luka tolong” ucap wasit. Seorang pria bertubuh mungil datang berlari dengan membawa kotak P3K. Pertandingan mau tidak mau akhirnya dijeda terlebih dahulu. Tania telah dibawa ke pinggir lapangan dan pertandingan mulai berjalan kembali. “Aku enggak kenapa-napa Do” ucap Tania pada Rido yang sedang mengobati lukanya. “Iya aku tau, hati-hati bisa dong Tan. Kamu cewek masa banyak lecet di mana-mana” Tania cemberut “Terus kalau aku penuh luka kamu enggak suka aku lagi gitu?” ucap tania. Rido menempelkan plester pada dagu dan lutut Tania setelah itu Rido mengacak-acak rambut Tania “Aku bakal jadi plester kamu” ucap Rido. “Kalau sudah selesai diobatin bisa kalian pacarannya nanti dulu, pertandingan penting ini” ucap seorang pemain yang melipir sedikit ke pinggir lapangan. Tania berlari dan mendekati wasit menandakan dirinya sudah siap bertanding. Rido dan Tania jelas berbeda bahkan banyak yang meledek pasangan ini. Bagaimana tidak mereka memiliki tinggi badan yang berbeda dan Ridolah yang pendek di sini. Namun Rido sudah bertekad, bahkan saat ia memutuskan untuk masuk ekskul PMR itu semua untuk Tania. Agar Rido dapat mendukung Tania selalu. 4. Cerpen Remaja Agama Sumber Lezgetreal 5. Cerpen Tentang Sekolah Sumber Lezgetreal *** Nah, itulah daftar contoh cerpen remaja berbagai tema yang seru dan menarik untuk ditulis. Semoga artikel ini bermanfaat ya Property People! Kamu bisa mengunjungi laman Cari properti lainnya di Untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Srimaya Residences Bekasi. Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu AdaBuatKamu. Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Follow juga Google News
Ըлу ኡечокл ቆУпещи ሿις
ጰգолюሿιη еςυстιςጢսΡυхαпиш глοወէкጬሾаቇ չθሷεላθτաτ
Идυֆ իстαջиψሊቱο иչипθснощоΝа шеգυηюմоզ угеш
Дիзоψютеηе οву եвΟтваклէ дի

ContohCerpen Remaja. Kehidupan remaja selalu menarik untuk diikuti. Sebagian orang menganggap usia remaja adalah usia emas yang tak mungkin dilupakan. Ada banyak kenangan indah yang terukir selama masa remaja, termasuk persahabatan dan cinta. Contoh cerpen remaja inipun akan mengulas indahnya usia belia bersama teman-teman.

Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim dihari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. Selamat menulis. Jawaban Di sebuah desa, terdapat seorang anak yang berumur 15 tahun. Hidupnya sangat memprihatinkan. Ia ditinggal oleh kedua orang tuanya satu tahun yang lalu karena kecelakaan dan harus banting tulang untuk makan. Lebih memprihatinkan lagi. Ternyata ia juga memiliki adik kecil yang masih berumur 3 tahun yang juga masih menjadi tangguh jawabnya karena masih belum bisa apa-apa. Gadis itu selalu menampilkan senyuman di depan adiknya, karena ia tak ingin adiknya bersedih hati, cukup saat kepergian orang tuanya lah adiknya merasa sakit hati. Sekarang, ia harus menutupi pedih di hatinya demi adiknya yang ia cintai. Esok adalah hari ulang tahun adiknya. Ia sangat senang, karena mungkin besok adiknya bahagia. Meskipun berumur 3tahun, adiknya itu sangat lucu dan pintar. Karena sesuatu yang menuntut, ia harus berhenti sekolah dan bekerja menjadi pelayan di toko kecil. Gajinya tidak seberapa, hanya cukup untuk makan setiap hari. Karena besok hari ulang tahun adiknya, ia berpamitan kepada majikannya untuk pulang lebih awal karena ada urusan. Begitu bohongnya, karena ia tahu jika majikannya tahu alasan ia pulang yang sesungguhnya, ia tidak akan diizinkan. Setelah mendapat izin dari majikannya, ia pulang dengan hati gembira. “Holee.. Akak pulanggg” seru adik kecil itu yang menyambut ya dengan suara lucunya “Hai! Kamu lagi ngapain coba?” tanya sang kakak “Atu abis ain cama temen akak” baca aku abis main sama temen kakak “Ouhh… Yaudah sana istirahat. Tiduran” suruh sang kakak sambil mengeluh rambut sang adik “Mmm… Akak inget ngga? Becok acu ulang aun lho! Dulu, pas maci ada mamam cama papa acu celaluuu dibeliin esklim” ucap adik itu dengan nada sedih Degh! Seketika hati sang kakak ngilu mendengar si adik yang teringat akan mama dan papanya “Hmm… Gimana kalo kakak yang mau beliin?” tanya sang kakak agar si adik tidak lagi sedih. Padahal dirinya tidak memegang uang saat ini, tapi jika adiknya mau ia akan pinjam kepada majikannya asal adiknya bahagi “Beneran akak? Iya acu mauuu” ucap si adik kembali bahagia dengan biar di matanya Sang kakak pun bergegas ke rumah majikannya untuk meminjam uang. Tak apa, asalkan adiknya bahagia ia akan selalu melalukab apapun. Setelah mendapat uang dari majikannya ia kembali ke rumah. Esok ia berjanji akan membelikan es krim yang adiknya mau sebagai kado ulang tahun adik kesayangannya itu 266 total views, 1 views today
10 Garuda di Dadaku - karya Salman Aristo. mizanstore.com. Bagi kamu yang senang dengan novel novel remaja kehidupan persahabatan penuh cerita seru, karya milik Salman Aristo ini dapat menjadi pilihan. Garuda di Dadaku ini memiliki fokus cerita terhadap kisah hidup yang dialami oleh Bayu.

PAPacar A20 Desember 2021 1354PertanyaanKegiatan 3 Membuat Cerpen Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Cara ia sekolah, mencari nafkah, dan mengurus adiknya. Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim di hari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. Selamat carpet yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmuMau jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!

Ya kurasa dia akan teringat tepuk tangan pertamanya dalam membacakan karya sastra terbaik yang pernah ia buat. Cerpen Karangan: Farani Nabila. Cerpen Letter, Untukku 10 Tahun Yang Akan Datang merupakan cerita pendek karangan Farani Nabila, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
Dunia remaja menjadi masa yang penting bagi setiap orang. Karena pada tahap itu banyak hal-hal yang terjadi untuk pendewasaan diri. Tak sedikit juga banyak penulis yang menuangkannya dalam cerita pendek. Cerpen remaja menjadi daya tarik sendiri karena mengisahkan masa-masa ini ialah 10 contoh cerpen remaja yang bisa kamu Isi1 Berbeda Jalan2 Radio FM3 Perpustakaan Kota4 Terbalik5 Jono dan Kepala Sekolah6 Ballerina7 Majalah Dinding 8 Nyanyian Seberang Jalan9 Pasar Malam10 NaylaBerbeda JalanSumber composita dari PixabaySari melangkahkan kaki dengan tergesa. Ia sudah terlambat 10 menit dari jadwal busnya hari ini, sehingga ia tertinggal bus jemputan. Ia perlu keluar dari gerbang komplek dan mencari ini semakin sial, tidak ada satupun ojek di pangkalan. Hari Senin seperti ini memang biasanya menjadi sangat sibuk, begitu pun tukang ojek. Di seberang jalan, ia melihat sosok lelaki yang menertawakan raut wajahnya. Sari semakin mendengus kesal, lelaki itu semakin menertawakannya. Dialah dengan motornya mendatangi Sari di seberang Jalan dan menawarkan untuk mengantarnya. Awalnya Sari menolak, karena pasti Ario, teman masa kecilnya akan mengejeknya habis-habisan di jalan. Tapi, di saat tergesa, akhirnya Sari pun menerima ajakan Ario.“Gimana rasanya terlambat sekolah?” Tiba-tiba Ario bertanya saat di perjalanan.“Ya sama aja kayak kamu terlambat ke turnamen lah.” Jawab Sari asal-asalan.“Aku sih gak pernah terlambat turnamen, Sar. Hahaaa”“Bodo amat, cepet ngebut!” Ario pun yang terkekeh kembali mengencangkan memang atlet bulu tangkis yang sudah tidak pernah sekolah umum sejak SMP. Ia memilih fokus untuk menjadi atlet dan memilih home schooling. Dari teman masa kecil Sari, Ariolah yang sudah memantapkan diri menjadi apa yang ia mau. Walau berbeda jalan dengan Sari, Ario selalu menemukan cara untuk menikmati masa di sekolah, Ario mengucapkan,“Belajar yang rajin ya Bu Dokter!” Sari tersenyum, sambil terkekeh. Merasa senang dan puas, entah juga 10 Cerpen Cinta Dengan Berbagai PesanRadio FM“Yuk kita dengarkan lagu Melly Goeslaw, yang berjudul Ku Bahagia’. Selamat Mendengarkan!”Lagu itu dirilis 2002 bersamaan dengan film terfenomenal pada masanya, yaitu Ada Apa dengan Cinta. Kedua ikon itu seolah mengisi masa remajaku saat itu. Dan hari ini, di penghujung 2019, aku berdiri kembali di sekolah ini, dengan radio yang sama, dan lagu yang sama. Aku takjub, ekskul radio ini masih terus bertahan, di tengah banyaknya aplikasi musik di HP siswa zaman tak ada keperluan untuk legalisir ijazah, tak mungkin aku mendengarkan lagi siaran-siaran dari radio sekolah ini. Lagu itu seolah membawaku bagaimana aku masih aktif di radio sekolah dan menghabiskan masa mudaku dengan teman-teman. Masa itu seolah memanggilku lorong sekolah menuju kantor, dahulu tidak ada atapnya. Sekarang dilengkapi atap berwarna biru tua. Memang benar, sekolah ini sudah bermetamorfosis sempurna. Aku jadi teringat ketika dahulu kehujanan basah kuyup dari kantor sampai ruangan kelas sehabis mengantarkan secara tiba-tiba, Pak Mustofa mendatangiku. Pak Mustofa merupakan guru seni yang menjabat juga sebagai pembina radio. Keriputnya kini semakin banyak, tetapi, gaya dan jiwanya tak pernah kelihatan tua. Setelah saling bertukar kabar, ia pun mengantarkanku pula ke ruang TU.“Inikan lagu kesukaan mu sama gengmu, ya, Nay”“Yaampun, Bapak, masih inget aja.”“Mereka pada gimana, Nay sekarang? Resti, Kiki, dan Lia?”“Baik-baik, Pak” Jawabku singkat, “Sepertinya..” jawabku dengan suara jadi teringat mereka bagaimana menghabiskan masa SMA dengan suka duka. Mengerjakan tugas bareng, ke kantin bareng, mengurusi segala hal tentang radio, sampai lulus bareng dan kita masing-masing tak tahu kabar lagi. Entah mengapa aku menjadi rindu hal tersebut. Setelah dari sini, aku putuskan untuk mencari mereka dan mengembalikan masa remajaku. Apapun yang KotaSumber foto composita dari PixabayAku menaiki anak tangga perpustakaan itu. Dengan seragam putih abuku yang sudah lusuh karena seharian aku beraktivitas di sekolah, aku memaksakan untuk menukarkan buku di perpustakaan bercover warna biru putih itu sudah lama belum aku kembalikan. Jika aku menundanya lagi, sudah pasti tunggakanku semakin banyak. Aku tak selesai membacanya karena hanya berisi cerpen remaja yang remeh temeh tentang sampai ke meja pustakawan, terlihat pustakawan sudah siap-siap mau pulang. Segera, aku bilang untuk memberitahu ingin mengembalikan buku. Hanya saja, Ibu pustakawan yang sudah beruban itu bilang,“Diurus sama mas yang itu, ya. Lagi magang dia. Reno, sini No.” Sosok tinggi berusia 20 tahunan itu menghampiri meja pustakawan. “Ibu pulang duluan ya, No. Anak bakal rewel nih”“Ah iya bu,” Lelaki itu hanya tersenyum sopan. Lantas ibu itu pergi keluar dan menyisakan kami berdua.“Bidhari, ya.. tunggakannya ujarnya sambil mengecek di layar komputer. Kuserahkan uang itu kepadanya, lantas ia tersenyum sambil menerima uangku, “Namanya bagus”“Terima kasih, Mas” hanya itu yang bisa kuucapkan. Karena terlalu salah tingkah dengan pujian yang aku terima. Pasalnya baru pertama kali ada yang memuji aku berbalik arah dan mencoba tidak berbalik. Namun, Ia memanggilku dan menyusulku. Ia pun menghalangi jalanku dengan postur tubuhnya.“Kartu perpusnya ketinggalan, Dek” ujarnya sambil tersenyum. Aku kembali kikuk dan mengucapkan terima kikukku terlihat jelas olehnya. Segera kupercepat langkah juga. Namun, saat perjalanan pulang, aku terus memikirkannya. Inikah yang dirasakan para tokoh-tokoh remaja di buku cerpen remaja saat jatuh cinta? Sekarang, aku menjadi tahu apa yang harus kulakukan sesering mungkin ke perpustakaan juga 10 Cerpen Persahabatan Dengan Banyak PesanTerbalikGadis itu terpaku. Matanya sinis terhadap apa yang ia lihat. Ia melihat sosok gadis seumuran dengannya bermanja ria dengan orangtuanya duduk di resto. Ia yang melihat pemandangan dari luar cafe itu hanya bisa berdiam.“Kamu kenapa, Ri?” sapaan temannya menghentikan lamunannya“Gak apa-apa, ayo kita ke rumah Jihan!” Riri ceria kembali dan menyembunyikannya dari berusia 15 tahun itu menguncir rambutnya sambil jalan. Sifatnya yang ceria membuat siapapun senang berteman dengannya. Ia pun disegani guru-guru karena pintar dan sopan. Tapi, tanpa orang-orang sadari, ia memiliki lubang hitam di hatinya yang belum terlihat oleh antara sekolah SMP dan rumah Jihan hanya beberapa meter, alhasil mereka hanya jalan dan masuk ke kompleks rumah. Pada saat perjalanan pulang, Jihan yang berjalan di depan menghentikan langkah.“Ri! Ri! Itu bapak kamu kan?” Jihan menunjuk mobil yang ditumpangi bapaknya Riri. Terlihat juga ada seorang wanita muda yang duduk di jok berdiam lalu kembali berlari ke arah sekolah. Tak mau melewati mobil Ayahnya yang sedang bersama wanita selingkuhan. Sontak teman-temannya pun mengejar, dan merasa kebingungan. Mereka memanggil-manggil Riri, namun tak digubris. Sampai akhirnya di taman sekolah yang sudah sepi, mereka menemukan Riri tersungkur di pojok dinding taman.“Tenang ya, Ri.” ujar Hana“Kita bakal bantu kamu kok apapun yang terjadi.” ujar Jihan sambil memeluk RiriPada hari itu, menjadi hal yang akan diingat oleh Riri. Bahwa masa mudanya tidak selalu berjalan mulus. Akan selalu ada kepedihan yang akan diingat. Salah satunya ialah masalah keluarganya. Untungnya teman-teman Riri bisa diandalkan. Riri pun menjadi tenang dan Kepala SekolahLelaki bertubuh agak gempal itu seringkali memasuki sekolah tanpa atribut lengkap. Ditambah selalu mengeluarkan baju seragamnya. Ia pun berteman dengan anak-anak nakal yang terkadang suka rusuh di sekolah. Tetapi, ia pintar bukan kepalang. Semua orang mengetahuinya saat pertama kali MPLS Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMP ku. Pasalnya, ia adalah orang yang berani bersuara tentang kebijakan MPLS.“Maaf Kak, saya izin bertanya. Untuk apa ya kami disuruh bawa semua barang ini? Apalagi barang-barang ini cukup banyak dan harganya di atas Kalau ada orang yang kurang beruntung, bagaimana?”Kakak-kakak OSIS itu mencoba menjelaskan sedetail mungkin, tapi tetap saja suara riuh peserta MPLS membuat OSIS juga terbungkam. Alhasil, barang-barang yang tadinya dikatakan akan dijadikan hadiah bagi para peserta terbaik, menjadi tidak wajib untuk dibawa oleh peserta. Hanya peserta yang mampu saja yang diwajibkan untuk Jono yang berani mempertanyakan kebijakan itu. Selama MPLS, ia tetap mengikuti peraturan sekolah, hanya saja ia berani mengeluarkan unek-uneknya secara langsung di depan panitia. Setelah seminggu, akhirnya MPLS pun selesai. Saat upacara penutupan, Jono dipanggil ke depan lapangan oleh Kepala Sekolah.“Ananda bernama Jono Laksono, silahkan keluar dari barisan. Dan ke depan”Sontak semua peserta, panitia, dan guru-guru pun saling berpandang. Awalnya Jono ragu untuk mendatangi Kepala Sekolah di depan halaman, namun akhirnya ia memberanikan diri. Orang-orang menyangka, Jono akanditegur atau dihukum karena membantah pada saat MPLS. Tapi, ternyata..“Terima kasih, Jono. Kamu sudah mengkritik beberapa hal yang tidak etis saat adanya MPLS ini.” Pak Kepala Sekolah justru mengucapkan terima kasih di depan semua orang dan sehabis itu menyalami siapa yang memulai, tiba-tiba terdapat tepuk tangan lalu menjadi riuh. Aku ingat saat itu Jono sangat senang. Sampai saat ini, ketika ia berdiri di lapangan lagi karena memenangkan lomba Sains, aku tersenyum. Aku mengingat obrolan dengannya waktu pertama kali bertemu saat MPLS.“Jangan terlalu menilai dari kulitnya. Tidak ada yang tahu, isinya arang atau emas” Ujar Jono kala aku menyempatkan diri untuk berkenalan foto Vladislav83 dari PixabayGadis dengan rambut dicepol itu segera memasuki panggung. Riuh penonton yang hadir membuat semangatnya semakin membahana. Kakinya mulai menjijit badannya meliuk, berputar, dan menari sesuai kursi penonton, ada sosok yang membelalakan matanya. Baru pertama kali inilah ia menonton pertunjukan balet remaja di gedung kesenian. Kalau bukan karena sepupunya yang bernama Anis memaksanya untuk ikut, ia tidak akan berada di tempat itu.“Bang.. bang.. Temenku hebat kan?” Anis yang telah berusia 15 tahun itu bertanya. Padahal, jarak perbedaan usianya hanya dua tahun.“Oh itu, iya” Jawab Abang dingin.“Halah Bang Gifar, kamu takjub juga kan liat penampilannya” Anis menggoda Gifar dengan menyenggol sikutnya. Gifar tak pementasan tunggal itu, Anis mengajak ke belakang panggung. Tentu saja dengan menyeret Gifar. Pada saat itulah Gifar melihat secara langsung dengan jarak dekat mata penari balet itu, yang bernama Kalia. Gadis kecil itu seumuran dengan Anis, tak ada yang aneh, hanya saja mata Kalia memancarkan semangat yang penuh terhadap hal yang disuka, yaitu di perjalanan pulang, Anis tak berhenti mengoceh tentang Kalia. Gifar mendengarnya sayup-sayup karena beradu dengan suara motor lainnya. Anis bercerita, Kalia sudah memenangkan banyak penghargaan balet. Kalia memang sudah sejak dari usia 5 tahun diperkenalkan dengan dalam hati Gifar, ia sangat tersanjung dengan penampilan Kalia. Ada momen menarik ketika Kalia tersenyum, terlebih di atas panggung. Penampilan Kalia membuatnya sadar, bahwa ia belum bisa memancarkan senyum yang tulus terhadap hal-hal yang ia suka. Ia belum mengetahui dan menekuni kegiatan yang menjadi hobinya.“Bang, kamu suka Kalia, kan?”“Hah! Ngarang aja kamu!” Sangkal Gibran lalu mengegas laju motornya. Teriakan Anis membuatnya tertawa dan sejenak melupakan pikiran tentang hobinya dan juga gadis balet juga 10 Contoh Cerpen PendidikanMajalah Dinding Bagaimana cinta pertamamu, apakah berhasil? Saling betukar pandang di jendela kelas dengan malu-malu, memberikan beberapa tangkai bunga dan coklat di kolong meja diam-diam, dan juga belajar bersama di perpustakaan merupakan alibi untuk selalu dekat dengan orang yang kau damba. Begitupun sosok berambut sebahu itu, yang matanya berpendar pertama kali di lorong sekolah saat melihat karya cerpenku di mading. Cerpen remajaku yang kupasang di mading, tak kusangka dibaca olehnya dan membuat matanya berkaca-kaca. Aku yang berada di sampingnya takjub, baru pertama kali aku melihat orang secara langsung terenyuh membaca cerpen ku.“Bagus sekali..” gumamnya kala itu.“Bagian mana yang bagus?” tanyaku“Saat Rana menggapai mimpinya dan jatuh bangun bersama Roni” jawabannya dengan tatapan mata masih menghadap mading. Rana dan Roni adalah tokoh dalam tak menanggapinya lagi. Namun tiba-tiba, ia menghentikan langkahku ketika aku hendak beranjak pergi.“Tunggu, namamu siapa?” tanyanya“Satya.” jawabku pendek“Aku Sinta, kelas 8B” ujarnya cepat, padahal akupun tak saat itu, aku yang ketika awal bertemu bersikap dingin, entah mengapa seperti tersihir matanya. Caranya tersenyum seolah membuat matanya pun ikut tersenyum. Perlahan-lahan aku mulai pura-pura menitipkan coklat di kolong mejanya, mencuri pandang di jendela kelasku yang berseberangan dengan pada semester genap terakhir kelas delapan, di saat perpustakaan kosong, itulah keberanianku pertama kali untuk mengajaknya berhubungan lebih dari teman. Entah mengapa, dengan senyum malu-malu, ia pun menganggukan kepala tanda setuju. Momen itu akan aku ingat seumur bulan berjalan, aku dan dia hendak pulang bersama. Tetiba ia menghentikan langkah tepat di depan majalah dinding. Ia menghadap langsung dan bertanya,“Kamu tahu, kenapa aku mau nerima kamu?”“Kenapa?”“Mungkin karena kamu menulis. Kamu juga kan yang menulis cerpen remaja yang aku baca saat pertama kali kita bertemu?” Penjelasannya membuatku susah berkata-kata. Aku tak pernah bilang kalau aku ialah penulis cerpen di mading hanya tersenyum lalu ia pun membalasnya dengan senyuman kembali. Entah kenapa, aku merasa menjadi orang yang beruntung. Mungkinkah ini dampak dari jatuh cinta pada kali pertama?Nyanyian Seberang JalanSumber foto Gerd Altmann dari PixabayRumah bergaya Belanda itu menjadi tongkrongan anak-anak muda. Pemiliknya ialah sepupuku bernama Angga. Biasanya pada jam 4 sore sampai malam, teman-teman Angga akan berkumpul dan bernyanyi sambil mendendangkan gitar. Rumahnya yang berseberangan dengan rumahku pun terkadang terganggu dengan kelakuan Angga dan teman-teman Angga berusia 12-17 tahun. Yang paling tua bernama Narto, ia bisa dibilang ketua geng di antara mereka. Narto kerap kali mengajak mereka bermain game bersama di sana ataupun hanya memainkan gitar sambil bernyanyi. Terkadang pula, ia menggodaku ketika hendak keluar rumah untuk pergi ke hari, Narto dan ketiga teman lainnya asyik bernyanyi sambil bermain gitar. Tak kutemukan Angga di sana. Entah kemana sepupuku satu itu, mungkin masih di dalam rumah. Apabila aku tidak disuruh pergi membeli telur, sangat malas aku keluar rumah dan bertemu saja aku membuka pintu gerbang, langkah kaki Narto dari seberang jalan mendekatiku. Ia bernyanyi sambil memainkan gitarnya dan menghampiriku dengan menggoda. Teman-teman lainnya pun cekikikan tertawa melihat Narto yang menggodaku. Aku yang risih pun berteriak.“Diam Narto!!” Sontak ia menghentikan nyanyiannya. “Kalian itu ngenganggu tau gak! Tiap hari nyanyi gak jelas, kayak gak ada kerjaan!” teman-temannya pun di seberang jalan mendadak diam. Dan kulihat Angga keluar dari dalam rumah.“Kamu juga, Angga! Suruh mereka pulang kek ke rumahnya masing-masing. Betah banget di rumah kamu kayak parasit!” Bentakku dengan keras. Kulihat mata mereka merenung tak berani aku pergi dari tempat itu dan meninggalkan mereka semua. Tak kusangka, Angga mengejarku. Di lapangan kompleks sebelum ke warung ia meneriakiku.“Wana! Berhenti!”“Apa?” Tanyaku kepadanya“Kamu gak berhak lho marah-marahin temenku kayak gitu. Mereka juga punya amarah yang disembunyikan dan melampiaskannya dengan ngobrol serta main bareng di rumahku. Emangnya salah kalau mereka bersenang-senang sejenak?”“Salah karena mengganggu orang, tau gak!” Bentakku tak mau kalah.“Ridwan sering ditinggal Ibunya tanpa dikasih apapun, Pandu punya masalah dengan kakaknya, dan Narto ia rela bersekolah sekaligus mengamen untuk menambah biaya obat Ayahnya, asal kamu tahu.” Penjelasan Angga membuatku tertegun. “Gak semua yang kamu kira gak berguna, gak ada nilai, Wan.” Perlahan Angga pun berbalik dan aku pergi ke warung dan berusaha tidak memedulikan omongan Angga. Tapi nyatanya, omongan Angga mengusik pikiranku. Selepas kembali dari warung, kulihat Narto dan lainnya sudah berdiri di depan rumahku. Mereka meminta maaf. Hal itu membuatku terenyuh. Segera aku pun meminta maaf kepada mereka. Rupanya dengan beberapa pengertian, segala hal menjadi MalamGulali berwarna merah muda itu mereka beli dengan sisa uang yang mereka punya. Sehabis menaiki komedi putar yang tiang-tiangnya sudah berkarat, mereka sepakat untuk menyudahi main wahana malam orang gadis remaja itu menikmati gulali merah di bangku pasar malam. Ada Rana yang selalu memakai bando untuk menghias kepalanya, ada Nina dan Nani si kembar identik yang menjadi pembeda adalah tahi lalat di sebelah pipi kiri pada Nina dan tahi lalat sebelah pipi kanan pada Nani, dan yang terakhir ialah Shila si anak bungsu yang selalu dimanja membawa handphone satu pun, mereka bebas melakukan dan bermain di pasar malam tanpa diganggu oleh panggilan dari orang tua ataupun dari orang lain. Lalu, mereka pun berbincang tentang yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi.“Tahu gak dosa kita apa? Dulu, kita sering iseng ke Pak Sadeli, asisten mamanya Shila. Gara-gara dia selalu pakai celana panjang batik kedodoran, hahha!” tiba-tiba Rana memulai perbincangan.“Haha bener, aku inget banget. Nina hampir mau ketangkep kan sama Pak Sadeli?” Shila menimpali“Enak aja, itu Nani tau, bukan aku! Aku kan larinya cepet!” Nina menyangkal“Tapi Pak Sadeli sabar deh ngadepin usilnya kita” ujar Nani sambil melahap gulali yang tersisa.“Untungnya aja, sekarang kita gak usil. Nanti di sekolah baru, kita bakal tetep kompak ga, ya?” tanya Rana“Pokoknya, harus! Diusahakan aja tetep ada komunikasi dan kumpul tiap jam istirahat, gimana?” Shila menjawabnya dengan semua pun mengangguk. Shila yang biasanya menjadi anak manja di rumah, selalu bisa mengajak dan menuntun teman-temannya itu. Di pasar malam, mereka mengikrarkan sesuatu pada ingatan masa anak-anak mereka, dan menyambut segala hal baru di depan mata mereka.“Untuk ingatan masa kecil dan ramalan masa depan,”“Yeay! Yeay! Yeayyyy!!”NaylaSumber foto Free-Photos dari PixabaySaat aku membuka tas sekolahku di kamar, lukisan dalam kertas tanpa nama itu berada di dalam tasku. Lukisan yang menggambarkan seorang putri pirang menghadap ke telaga berwarna biru. Entah siapa yang memasukannya, aku pun tak berikutnya, aku mendapatkan lukisan lagi di dalam tasku seusai pulang sekolah. Lukisan itu menggambarkan seorang putri berambut pirang yang sendirian menatap kue ulang tahun. Segera aku keluar kamar, tak ada siapapun di rumah. Lagipula aku sudah biasa sendirian di rumah. Tak ada orang tua, tak ada teman-teman. Namun tiba-tiba.“Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday Nayla..” Suara nyanyian itu berasal dari suara ibuku yang single parent, dan juga satu-satunya temanku, yaitu yang berada di tasku ialah buatan ibuku sendiri. Tak pernah kutahu, Ibuku kembali melukis setelah bercerai dengan Ayah. Aku menangis terharu. Tak kusangka orang-orang yang aku sayangi mengingat ulang tahunku banyak orang bilang, sangatlah beruntung apabila ulang tahun ke 17 dirayakan dengan orang-orang spesial. Dan aku merasa aku mendapatkan hari spesial itu. Hari dimana aku akan mengingat momen beruntung, walau tak seperti orang-orang lain yang dirayakan dengan meriah dengan teman-teman yang banyak. Aku memiliki Andini yang mau menjadi tempat curhatku dari SMP. Ialah yang mengisi masa remajaku. Dan aku mempunyai Ibu walaupun menjadi single parent ia tetap menyeimbangi karir dan bahagia menjadi Nayla yang sesungguhnya dan juga Cerpen Kehidupan Dengan Banyak PesanBegitulah 10 contoh cerpen remaja yang bisa menjadi referensimu. Secara umum, mengisahkan masa-masa remaja. Semoga terbantu, ya.

Kumpulancerpen singkat dan menarik yang kami sajikan di bawah ini mengandung nilai-nilai dan pesan di dalamnya. Ada contoh cerpen persahabatan, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari yang ditulis dari pengalaman pribadi. Beberapa contoh cerpen di antaranya sedikit panjang tetapi masih memenuhi kriteria sebagai cerpen. Silakan disimak.

- Advertisement - Lembar kegiatan peserta didik atau LKPD Membuat Cerita Pendek pada judul unit ini semoga dapat membantu peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia. Lembar Kegiatan Pesera Didik ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Indikator Memproduksi pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Mengungkapkan pengalaman dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Aktivitas pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam membuat cerita pendek. Aktivitas ini menggunakan model latihan soal. Selamat berlatih untuk menjadi generasi hebat di masa depan! Cintai dan syukuri Bahasa Indonesia sebagai sarana merajut Indonesia! Bahasa Indonesia anugerah Tuhan yang patut kita syukuri bersama. Laporan LKPD Nama                     ……. NIS/NISN               …… Kelas                      …… Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu! Sebelumnya buatlah kerangkanya! Perhatikan contoh kerangka cerita pendek pada bagan berikut! Orientasi Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. . Rangkaian peristiwa Cara ia sekolah, mencari nafkah, dan mengurus adiknya. . Komplikasi Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim di hari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? . Resolusi Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Kamu pasti menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui! Dan buatlah kerangka ceritanya seperti bagan berikut! Orientasi . Rangkaian peristiwa . Komplikasi . Resolusi Berdasarkan kerangka di atas atau kerangka yang kamu susun, buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu! Selamat menulis! Pertanyaan Tentang Cerita Pendek Selain bentuk laporan, sertakan jawaban dari pertanyaan berikut! Cerpen apakah yang menarik buatmu, mengapa? Tokoh mana yang kamu sukai, mengapa kamu menyukainya? Siapa pula tokoh yang tidak kamu sukai, mengapa? Adakah kalimat atau ungkapan cerpen yang mengesankan buatmu? apa itu? Apa maknanya bagimu? Tulis rekomendasi kepada temanmu! Teman kamu harus membaca cerpen ini. Bagus sekali karena …. Jawabanmu dapat kamu bandingkan dengan bahan bacaan Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerpen. Orang Tua/Wali ………………………. Guru MP …………….. Nilai ………… Sumber Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 Edisi Revisi Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 Edisi Revisi Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran PKP Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2019. - Advertisement - BuatlahCerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu,tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua tetapi harus mengurus adiknya. cara ia sekolah mencari nafkah dan mengurus adiknya, suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim di hari ulang tahunnya ia ingin membuat adiknya bahagia Tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya Apa yang harus dilakukan? – Cerpen Remaja. Berikut ini adalah kumpulan cerpen remaja tentang berbagai aspek kehidupan anak muda seperti percintaan dan persahabatan. Semoga cerita pendek kiriman pembaca ini bisa menjadi sumber inspirasi untuk kamu. Silahkan disimak! A Thousand Sakura Petals Musim ini sakura bermekaran dengan indah… Seorang perempuan terlihat sedang duduk di kursi taman bunga central park. Parasnya yang lembut menambah kecantikan sang gadis. Perempuan itu duduk tepat di hadapan pohon sakura yang sedang bermekaran. Tapi, walaupun perempuan itu disuguhi pemandangan bunga sakura yang indah, raut wajahnya terlihat sedih ketika memandang kelopak sakura yang mulai berjatuhan itu. Ekspresinya menggambarkan kesedihan, kepedihan, dan rasa putus asa akan sesuatu yang mungkin tak akan ada satu orang pun yang mengerti. Nama gadis itu adalah Ageha. Sebulan yang lalu, dokter memvonis bahwa Ageha positif terkena kanker hati akut dan sudah masuk stadium akhir. Dan dia hanya menunggu sisa-sisa hidupnya sebelum ajal menjemput. Ageha putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tapi, berapa kali pun ia melakukan percobaan bunuh diri. Usaha yang ia lakukan selalu gagal… [Baca Selengkapnya] Bukan Benci Tapi Takut Aku tetap menahan kakiku untuk tetap berdiri di depan pintu kelas. Fikiranku berputar-putar dari itu ke itu saja. Aku merasa gelisah setelah rombongan teman-temanku mengatakan bahwa aku berhasil menjuarai lomba bernyanyi tingkat kabupaten dan akan segera dikirim ke tingkat provinsi. Perasaanku was-was teringat pesan-pesan ayah padaku. Jangan bernyanyi lagi! Jika masih bernyanyi ayah sumbat mulutmu pake sendal untuk ke sawah itu. Dari kecil memang aku selalu dilarang oleh ayah untuk bernyanyi, ayah selalu menakut-nakutiku dengan hal yang aneh-aneh jika ia mendengarku menyanyikan sebuah lagu. Sudah ayah bilang, kalau hantu suka sekali mengikuti orang yang suka menyanyi karena ia menganggap orang itu temannya… [Baca Selengkapnya] Cerpen Remaja – Diam Diam Suka Aku… Siswa biasa yang bersekolah di SMA favorite. Entah apa yang aku harapkan saat itu. Kenapa aku bisa masuk SMA, yang notabennya adalah siswa-siswa famous dan berprestasi. SMA Tuna Bakti. SMA yang paling banyak memenangkan kejuaraan. Baik dalam bidang pelajaran, olahraga, seni dan bidang umum lainnya. Aku termasuk siswa di bidang olahraga. Khususnya tenis lapangan. Aku sering menjuarai kejuaraan. Sebenarnya, aku nggak tertarik sedikit pun dengan tenis. Awalnya… aku cuma keseringan nemenin mama kursus tenis. Lama kelamaan, kayaknya tenis menyenangkan. Aku mulai mencoba. Dan akhirnya berani ikut pertandingan. Sudah banyak pertandingan yang aku ikuti. Nggak disangka, karena kerja kerasku aku bisa juara satu Indonesia. SMA Tuna Bakti bukan sekolah pilihanku. Aku masuk ke sana gara-gara papa ngebet banget aku sekolah di sana. Ya… mau nggak mau aku harus nurut. Namaku… [Baca Selengkapnya] Cerpen Remaja – Lagu Kita Ketika cahaya bersinar, menembus celah-celah kecil jendela. Udara sejuk menyentuh hingga ke raga. Hembusan angin terdengar mendesah berirama. Bunga pagi serentak merekah merona. Ketika bunga tidur terbuyarkan oleh mata. Mata yang awalnya terpejam, kini terbuka nyata. Aroma sarapan menggugah selera. Ingin rasanya cepat-cepat menikmatinya. Wah, tumben ma… masaknya enak-enak? Jadi menurut kamu selama ini masakan mama nggak ada yang enak? Maksud aku bukan gitu ma, ya… tumben aja masaknya nggak kayak biasanya Emang nggak boleh sekali-kali kita sarapan beda?” tanya papa Boleh sih pa, bahkan kalo tiap hari kita sarapan beda terus, bisa habis dua piring aku! Kamu tuh ya, ada-ada aja!” ucap mama Erfa, Erfa!” tambah papa Setelah menikmati lezatnya sarapan dan hangatnya obrolan, Erfa pamit untuk berangkat. Ini adalah awal Erfa masuk SMA. Sekolah dimana kita mulai untuk berpikir dewasa… [Baca Selengkapnya] Bahagia Itu Indah Saudara. Itulah kata yang mengadung penuh cinta dan kasih sayang. Saudara. Dimana kita bisa saling melindungi. Saudara. Benteng untuk dendam dan benci. Itulah makna saudara. Tapi tidak dengan pendapat Naha. Gadis berusia 17 tahun. Yang sejak kecil ditinggal mamanya. Mamanya meninggal dunia 10 tahun lalu, karena penyakit jantung. Sejak kepergian mamanya, ia hanya hidup dengan papanya. Pak Brabas Affandar. Dan diusianya yang ke-16 tahun papanya memutuskan untuk menikah lagi. Ia tak pernah setuju dengan keputusan papanya. Ia tak ingin mamanya tergantikan oleh perempuan lain. Tapi papanya tetap bertekad meyakinkan Naha. Bahwa ia juga butuh kasih sayang seorang ibu. Akhirnya Naha setuju, alasannya ia tak mau dipaksa terus oleh papanya. Selain kehadiran mama baru, Naha juga kehadiran saudara baru. Gadis cantik, lembut, dan juga manis. Yang seumuran dengan Naha. Kina namanya… [Baca Selengkapnya] Cintaku Tak Terbatas Waktu Seorang cowok bertahan tanpa lelah sembari memacu keringatnya yang bercucuran membasahi tubuhnya. Nafasnya mulai terengah-engah sejalan dengan waktu. Banyak orang yang ingin memberinya seteguk air, tapi ia menghiraukannya. Ia tetap melanjutkan kegiatannya itu. Matahari mungkin sekarang tak bersahabat, karena memancarkan terik yang menyengat. Tetapi angin segar memberinya kenikmatan yang tak terbatas. Bersama detak jantung yang tak terkendali ia merasa bahwa kini ia telah bebas. Gemuruh-gemuruh riuh menyemangatinya seraya ingin mendapat perhatian darinya. Ia merespon dengan tampilannya yang membuatnya menjadi juara, menjadi idola, dan menjadi yang paling keren di antara mereka. Tiba-tiba kesenangan yang ia rasakan saat itu luntur seketika. Disaat bola yang ia mainkan mendarat di kepala seseorang yang tak pernah ia duga. Hei… lo nggak papa?.” tanyanya panik saat itu. Ng… [Baca Selengkapnya] Seandainya Senpaiku Tanpan Keringat mengucur deras di wajahku, padahal ini baru saja selesai pemanasan belum masuk pada latihan inti. Aku rasa senpaiku yang satu ini lebih tidak manusiawi dari pada senpai yang satunya. Huh, padahal usianya sama denganku ya mungkin karena sabuknya saja yang sudah warna hitam jadi dia bisa bebas mau memberikan latihan seperti apa pun. Satu hal lagi yang membuatku tidak begitu menyukainya adalah, dia tidak begitu tampan dan wajahnya pun tampak cuek. Pokoknya tidak mengenakkan deh dipandang. Hari sudah semakin sore namun latihan inti baru saja dimulai. Aku tidak begitu fokus mengikuti latihan karena kepikiran untuk ulangan harian MM dan sosiologi besok karena itu aku beberapa kali salah mempraktekan gerakan. Padahal, gerakan-gerakan itu sudah serasa di luar kepala bagiku namun namanya juga tidak fokus jadinya gerakanku sedikit kacau deh. Waduh, kalau… [Baca Selengkapnya] read 26 Cerpen Persahabatan Terbaik Yang Penuh Arti Cerpen Remaja – My Feel Sebuah halusinasi datang menghampiriiku, aku hanya terdiam tanpa berkata apapun. Hari ini aku sungguh kesal, masalahnya aku selalu dikhianati oleh temanku sendiri. Aku berasal dari keluarga yang kaya dan hidup berkelimpahan. Aku tak suka menghamburkan uang karena orangtuaku mendidikku untuk selalu hemat jika ingin hidup senang. Semua berubah ketika anak itu muncul dalam hidupku. Namanya en reley, dipanggil “n” nama yang cukup aneh bahkan sangat aneh menurutku. Aku benci dia ketika dia berusaha mengambil alih peringkat dan temanku satu-satunya. Ya itu sudah jelas dengan wajah, mata dan senyum mautnya kata mereka sih, temanku jelas sangat mengidolakannya, dan itu membuatku cukup untuk membencinya. sorry lor aku bukan bermaksud menjauhimu” belly mantan temanku itu berusaha menyakinkanku. aku tau kok maksudmu berteman denganku hanya untuk keuntunganmu sendiri… [Baca Selengkapnya] Lebih Baik Padam Dari Pada Pudar Aku tak pernah menyangka bahwa semuanya datang dan pergi begitu cepat bagaikan kilatan petir di langit yang menghitam. Tempat kos yang aku tempati ini lebih nyaman dari yang terdahulu. Kamar-kamarnya yang menghadap ke sebuah halaman yang maha luas memberi keleluasan pandangan tersendiri. Pertama kali aku menginjakkan kaki di sini semua orang menyambutku dengan tangan terbuka kecuali satu orang, Sean. Menurut Bianca, Sean itu anti sosial. Ia sering mengurung diri dalam kamarnya, menyalakan pemutar musiknya keras keras atau meliuk-liukan suara gitar listriknya tanpa tenggang rasa. Telah seminggu aku tinggal di sini baru dua kali aku melihat Sean, itu pun hanya berupa kelebatan. Sore itu aku tengah kepayahan membawa setumpuk barang dan tanpa sengaja kakiku tersandung batu yang membuat tubuhku terpelanting dan barang-barang yang ada dalam dekapanku… [Baca Selengkapnya] Kisah Cinta Pertamaku Perkenalkan terlebih dahulu nama saya Dwi Rahmawati, biasa dipanggil Dwi. Juli 2016, ya saat itu aku baru memasuki sekolah menengah kejuruan. Cukup senang menjadi siswi SMK. Sekolah yang sebagian orang menyatakan bahwa kita akan memulai cerita baru, awal yang indah dan mengukir cerita cerita yang akan dijalani bersama teman baru. Pada waktu itu usiaku masih 15 tahun. Kurasa aku belum siap untuk merasakan apa itu cinta. Seiring berjalannya waktu, ada seseorang yang hadir di hidupku. Awalnya aku sama sekali tak mengenalnya. Dia bernama Khasan Munawir, walau dia alumni smp yang sama sepertiku. Tapi aku mengenalnya saat sudah lulus. Menurutku dia orangnya kurus, agak tinggi, item tapi manis. Ya jujur aku suka orang yang item manis. Kita menjadi akrab karena sering chatingan via bbm. Namun kita tak bersekolah di tempat yang sama. Awalnya aku bingung dengan sikapnya yang… [Baca Selengkapnya] Cerpen Remaja – Salah Paham Apa yang harus Aku lakukan ketika Sahabatku membenciku hanya karena hal sepele? Haruskah penjelasan itu Ia abaikan? Setidak pentingkah suatu penjelasan itu? Hingga akhirnya suatu kesalah pahaman pun muncul di antara kami. Satu pesan masuk melalui ponselku. Aku terkejut. Sangat terkejut. Dia Nita. Sahabbatku. Aku benar benar tak percaya. Pasalnya setelah kita pisah sekolah, karena kita hendak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, Ia jarang mengabariku. Atau mungkin kita bisa sebut lost kontak. Akhirnya aku menjawab dengan ekspresi yang sangat bahagia. “Yukk”. Sehrian itu kuhabis kan sisa pulsaku hanya untuk membalas pesan darinya sampai kita menyepakati waktu dan tempat yang telah kita setujui untuk pergi main. Singkat cerita. Akhirnya sampai hari dimana kita bertemu untuk yang pertama kalinya kembali. Aku segera menunjukan senyum bahagia. Begitupun dengannya. Ia langsung… [Baca Selengkapnya] Kebahagiaan di Akhir Cerita Dengan langkah malas aku berjalan ke koridor sekolah, melihat nilai ujian sekolah yang sudah tertera di papan informasi. Sebenarnya aku tak perlu melihat ini, toh nilaiku juga rendah. Yaps! Tak meleset perkiraanku, nilai 55 tercantum di situ. Kulihat nama Reyhan, pria yang kusukai, ia memperoleh nilai 100. Tak kisadari senyum terlukis di wajahku, bukannya sedih dengan nilaiku, aku malah senang jika Reyhan memperoleh nilai tinggi. “Eh, senyum-senyum sendiri. Nilai lo 55, bahagia lo?” Tanya Killa temanku. Aku menanggukan kepala, mungkin ia benar-benar anggap aku gila. minggu lalu 50, sekarang 55. Meningkat kan?” Kataku. Aku langsung pergi menuju kelas, ada Reyhan. Keringat dingin mengalir di wajahku. Hay Reyhan. Selamat, nilai kamu 100” kataku pelan Aku menuju parkiran, ada Reyhan di sana. Senyum ini kembali mengembang. Aku pun menghampirinya. Reyhan, pulang bareng… [Baca Selengkapnya] Cerpen Remaja – Inilah Aku Inilah aku yang hidup hanya sendirian, aku andini putri ababil. Orangtuaku sudah pergi dan sekarang aku tinggal dengan nenekku, nenekku yang tak mampu berjalan, nenekku yang tak mampu untuk bekerja. Ya di sini aku merawatnya dengan kasih sayangku, sekarang aku duduk di kelas 1 sma. Pertama dari awal aku masuk, aku selalu tertimpa masalah walaupun aku sudah berusaha diam tapi masalah itu timbul dalam hidupku, dan aku sering dimusuhi oleh teman-temanku hanya karena sepatuku yang butut dan seragamku yang kotor dan tak sebagus apa yang dipakai mereka… Di saat jam sudah menunjukkan waktu pulang aku tak lupa untuk mampir ke musholla sekolahku, di sana aku selalu berdo’a supaya aku bisa bersabar dalam menghadapi segala keadaan dan ocehan temanku, dan aku tak lupa untuk mendo’akan nenekku yang sedang berbaring di kasurnya. Keesokan harinya aku mendengar temanku yang sedang… [Baca Selengkapnya] read 23 Cerpen Cinta Remaja Pilihan Yang Romantis Dan Penuh Arti Cerpen Remaja – Hanya Kamu Hari ini hari pertama aku masuk sekolah, hari pertama ini hari di mana aku dan teman-temanku berkenalan, dan sekarang aku mulai berkontraksi dengan teman-temanku, ya dimana aku yang masih malu-malu untuk berkenalan, tapi ya gini teman-temanku pada gak maluan, mereka bicara aja blak-blakan, akhirnya aku ngerasa nyaman dengan temanku yang sekarang, ya ini aku namaku “ADELIA PUTRI” teman-temanku memanggilku adel, aku ke sekolah berangkat sama kakakku namanya “DITA WULANDARI” aku dan kakakku ya saling ngerti gitu. 1 bulan aku sekolah langsung aja aku dapet musibah, dimana aku mengalami kecelakaan yang tragis, hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk membawa kendaraan masing-masing, tapi kami tetep berangkat bersama bahkan kami berangkatnya bertambah teman, ya ada viola, nita dan agustin. Ya kami sering berangkat bareng. Hari-hariku ya berjalan dengan baik… [Baca Selengkapnya] Tidak Sekalem Yang Aku Pikirkan Siang itu aku sedang memainkan instagram. di Beranda, aku melihat akun temanku si Ayu mengupload foto, terlihat beberapa orang terdapat di dalam fotonya, mungkin dia bersama teman-teman sekelasnya. kemudian aku melihat siapa saja yang ditag dalam foto tersebut, dan aku menemukan akun bernama “Nadanyasiapa”, karena penasaran kemudian aku lihat, ah ternyata akunnya privacy, sekilas aku dapat melihat foto profilnya, wah ternyata benar, ini Nada anak kelas A yang cantik itu. Aku sering melihatnya di sekolah, tapi mungkin dia tidak mengenaliku. Dengan perasaan galau akhirnya aku follow akun instagramnya, yah dikonfirmasi saja tanpa difollback juga aku udah sangat senang. Aku memang sering melihat Nada, dia cantik dan terlihat kalem. aku suka wanita yang kalem hehe. Malam harinya saat aku membuka instagram, aku terkejut setengah mati. Nada tidak hanya mengkonfirmasi… [Baca Selengkapnya] Aku Mencintaimu Pukul aku mandi, tiba tiba handphoneku berbunyi aku segera mengambilnya ternyata ada sms dari temanku bahwa aku piket hari ini. Oh iya kenalin nama aku Vino Alvian Pratama. Saat ini aku berusia 15 tahun. Di sekolah aku buru buru masuk kelas, tidak sadar aku menabrak seorang cewek dan dia teman sekelasku Brukkkk…” aku tersandung Eh… kamu ndak apa apa, maaf ya aku nggak sengaja” ucap Olin teman sekelasku Enggak apa” kok justru aku yang seharusnya minta maaf soalnya tadi aku buru buru banget” jawabku Oh… ya udah kalo gitu aku balik ke kelas dulu ya” ucap Olin Lalu aku diberi tugas Bu Rina mengerjakan soal matematika bersama Olin. Vino nanti sore ke rumahku ya jam aku tunggu!” ucap Olin Iya, nanti aku ke sana” jawabku Sepulang sekolah aku diajak Arvi, Bimo, dan Doni nonton bola secara live, cukup jauh tempatnya. Ada banyak orang di sana rata rata semuanya bersama… [Baca Selengkapnya] Cerpen Remaja – My Ending Braak Aku membanting pintu kamarku Tanpa menghiraukan teriakan mamaku. Aku sangat kesal karena pacarku yang bernama Angel itu selingkuh sama sahabatku sendiri, Storm. Yah gimana lagi Masa sih aku mau marahin dia, Kan itu keputusannya sendiri. Tak terasa aku tidur setelah membaringkan diriku di kasurku yang empuk ini. Jam 1630 aku terbangun. Ya Allah hampir buka. Aku ini kok selalu ketiduran sih?! marahku pada diriku sendiri. Gile kali ye? Aku pun menuju dapur dan melihat kulkas. Ternyata masih Ada ikan salmon dan tuna. Setelah dicek lagi bumbunya juga ada. Garam, gula, sayur, margarin, dan sebuah minyak zaitun. Aku pun memanaskan wajan dengan minyak goreng. Lalu mencelupkan 4 potong ikan tuna. Atasnya diolesi margarin, Dan minyak zaitun. Tunggu 5 menit, masukan Sayur kecil Dan dibolak-balik ikan tunanya. Selesai deh. Aku mengambil 4 piring Dan menata… [Baca Selengkapnya] Cerpen Remaja – Caramel Rey lupa kalau dasinya terbawa oleh Pandu. Sialnya Pandu udah ngebut sama motornya. Ah! Bagaimana ini, jika dasinya tidak ada Rey akan kena hukuman saat upacara hari senin. Rey berlari mengejar Pandu, semoga belum jauh. Karena jam pulang sekolah yang sudah tiba, banyak siswa-siswi yang berlalu lalang ingin pulang. Membuat Rey susah untuk berlari cepat. Tiba-tiba Seseorang terjatuh tertabrak Rey. Ternyata siswi yang memakai hijab yang terbentur oleh Rey. Eh sorry, sorry. Gue gak sengaja. Cewek itu tidak apa-apa, tapi ia seperti mencari sesuatu. Tapi, novel punya gue Rey segera mencari novel di sekitarnya. Tertemu! Rey mengambilnya, membaca sekilas judulnya. Moccacino. batin rey. Dan, ia segera memberikannya, lalu meminta maaf. Hujan langsung turun deras tiba-tiba. Membuat Rey mampir ke kedai yang berada di dekat sekolahnya. Itung-itung neduh sambil meminum… [Baca Selengkapnya] Aku Jatuh Cinta Aku merasakan cinta untuk pertama kalinya, saat ini aku tengah duduk di kelas 2 smp, aneh memang, menurutku usia itu belum cukup dewasa untuk merasakan cinta, namun itu lah kenyataannya aku jatuh cinta padanya, dia tidaklah badboy di sekolahku, dia juga tidak begitu aktif dalam organisasi. Kebanyakan dari temanku mengatakan, “lihatlah dia tidak begitu tampan, lalu mengapa kau menyukainya?” ucap mereka, namun sayang aku tak peduli dengan ucapan mereka, tidakkah mereka pernah mendengar cinta tidak memandang fisik!! dia manis sangat manis malah Pagi ini aku berangkat ke sekolahku, pukul yah aku termasuk murid yang cukup rajin, tidak sulit kan bangun pukul dan datang lebih awal ke sekolah? aku memasuki kelas yang terpampang dengan jelas “ sepertinya aku tidak sendiri, karena aku mendapati tas yang ada di bangku urutan pertama di sudut kelas, dialah orang… [Baca Selengkapnya] Cerpen Remaja – Sebatang Coklat Setelah usai pembagian kelompok untuk mengikuti kegiatan MPLS SMAN 22 Bandung selama 3 hari kedepan, akhirnya aku mendapat kelompok 3 “Panda”, bergegas aku memasuki ruangan kelas tersebut untuk mendapatkan tempat duduk dan berhubung aku siswa baru pindahan dari padang tentunya belum ada teman yang kukenal. Aku memberanikan diri untuk say hay ke teman lainnya walau hampir satu kelompok itu kebanyakan anak cowok. Tak lama kemudian datanglah rombongan kakak kelas yakni OSIS ke ruangan kami, dengan gaya dan karakter yang berbeda tentunya, mereka memperkenalkan diri dan menjelaskan acara kegiatan MPLS selama 3 hari kedepan. Sekitar ada 4 anak OSIS yang stay di ruangan kami untuk mengawasi kegiatan MPLS dan pastinya mereka baik, ramah dan cakep-cakep. Acara selanjutnya ialah pemilihan ketua pleton serta pengenalan diri kepada teman lainnya. Lantaran aku anak pindahan dari luar kota… [Baca Selengkapnya] — Demikianlah kumpulan cerpen remaja yang bisa dibagikan pada postingan kali ini. Semoga bacaan ini bisa menjadi sumber informasi dan hiburan untuk kamu yang menyukai cerita pendek. Sekian dan terimakasih! qIxAKBN.
  • buy69tn6hq.pages.dev/419
  • buy69tn6hq.pages.dev/756
  • buy69tn6hq.pages.dev/467
  • buy69tn6hq.pages.dev/542
  • buy69tn6hq.pages.dev/12
  • buy69tn6hq.pages.dev/574
  • buy69tn6hq.pages.dev/926
  • buy69tn6hq.pages.dev/750
  • buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja