Ceramah Sopan Santun Terhadap Orang Tua Dan Guru from Mengapa Penting Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru? Mengapa Penting Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru?Bagaimana Cara Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru?Bagaimana Cara Mengingatkan Anak – Anak untuk Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru?Apa Manfaat Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru?Kesimpulan Orang tua dan guru merupakan dua hal yang sangat berharga dalam kehidupan kita. Mereka adalah sumber inspirasi dan motivasi yang hebat, dan juga orang yang memiliki kebijaksanaan dan pengalaman yang luar biasa. Mereka juga merupakan sosok yang harus kita hormati dan menghormati mereka dengan menggunakan bahasa sopan santun. Berbicara dengan sopan santun kepada orang tua dan guru adalah cara terbaik untuk menunjukkan rasa hormat dan menghormati mereka. Ini juga penting untuk membangun hubungan dengan mereka dan membangun jaringan yang baik. Kata – kata yang kita gunakan untuk berbicara dengan orang tua dan guru harus penuh dengan rasa hormat dan sopan santun. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, kita dapat menunjukkan rasa hormat dan menghormati mereka. Ini juga penting untuk membantu meningkatkan kepercayaan dan hubungan dengan mereka. Ini akan membantu kita untuk membangun jaringan yang kuat dan memiliki hubungan yang erat dengan orang tua dan guru. Tidak hanya itu, berbicara sopan santun kepada orang tua dan guru juga penting untuk meningkatkan komunikasi yang baik dengan mereka. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, kita dapat menjelaskan ide dan gagasan kita dengan lebih baik dan lebih jelas. Ini juga akan membantu kita untuk menjadi lebih disiplin dan berpikir sebelum bertindak. Dengan begitu, kita juga akan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang tua dan guru. Bagaimana Cara Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru? Pertama, kita harus menggunakan bahasa yang sopan dan santun ketika berbicara dengan orang tua dan guru. Kata – kata yang kita gunakan harus sopan, hormat, dan tulus. Kita harus menghindari menggunakan kata – kata yang tidak sopan atau kasar. Kita juga harus menghindari menggunakan bahasa yang menyinggung, menghina, atau bersifat tidak sopan. Ini akan membuat orang tua atau guru merasa malu dan tidak nyaman. Kedua, kita harus berbicara dengan cara yang sopan dan santun. Kata – kata yang kita gunakan harus lembut dan tulus. Kita juga harus menghindari menggunakan bahasa yang kasar atau menyinggung. Kita harus berbicara dengan cara yang sopan dan santun, dan menghormati orang tua dan guru. Kita juga harus menghindari menggunakan bahasa yang bersifat negatif atau menghina. Ketiga, kita harus menunjukkan rasa hormat dan menghormati orang tua dan guru dengan cara yang tepat. Kita harus menghormati orang tua dan guru dengan menggunakan bahasa yang tepat dan menghormati mereka. Kita juga harus menunjukkan rasa hormat dengan cara – cara lain seperti menghargai pendapat mereka, menghormati keputusan mereka, dan menghormati perbedaan mereka. Bagaimana Cara Mengingatkan Anak – Anak untuk Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru? Pertama, orang tua harus menjadi contoh yang baik untuk anak – anak mereka. Orang tua harus menggunakan bahasa yang sopan dan santun ketika berbicara dengan anak – anak mereka. Dengan demikian, anak – anak akan dapat meniru cara berbicara orang tua mereka dan menggunakan bahasa yang sopan dan santun ketika berbicara dengan orang tua dan guru. Kedua, orang tua harus terus mengingatkan anak – anak mereka tentang pentingnya berbicara dengan sopan santun. Orang tua harus menyadarkan anak – anak tentang pentingnya berbicara dengan sopan santun dan menghormati orang tua dan guru. Ini juga penting untuk menjelaskan pentingnya menggunakan bahasa yang tepat ketika berbicara dengan orang tua dan guru. Ketiga, orang tua harus memberikan contoh yang baik tentang cara berbicara dengan orang tua dan guru. Orang tua harus menggunakan bahasa yang sopan dan santun ketika berbicara dengan orang tua dan guru dan menghormati mereka. Orang tua juga harus menjelaskan pentingnya menghormati orang tua dan guru. Dengan begitu, anak – anak akan dapat memahami pentingnya berbicara dengan sopan santun kepada orang tua dan guru. Apa Manfaat Berbicara Sopan Santun kepada Orang Tua dan Guru? Berbicara dengan sopan santun kepada orang tua dan guru memiliki banyak manfaat. Pertama, ini akan membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka. Ini juga akan membantu kita untuk membangun jaringan yang kuat dan memiliki hubungan yang erat dengan orang tua dan guru. Kedua, berbicara dengan sopan santun juga akan membantu kita untuk meningkatkan komunikasi yang baik dengan mereka. Ketiga, ini juga akan membantu kita untuk menjadi lebih disiplin dan berpikir sebelum bertindak. Keempat, berbicara dengan sopan santun juga akan membantu kita untuk menjelaskan ide dan gagasan kita dengan lebih baik dan lebih jelas. Dan kelima, berbicara dengan sopan santun juga akan membantu kita untuk menunjukkan rasa hormat dan menghormati orang tua dan guru. Ini akan membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka dan membangun jaringan yang kuat. Kesimpulan Kesimpulannya, berbicara sopan santun kepada orang tua dan guru adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan rasa hormat dan menghormati mereka. Ini juga penting untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka dan membangun jaringan yang kuat. Berbicara dengan sopan santun juga akan membantu kita untuk meningkatkan komunikasi yang baik dengan mereka, menjadi lebih disiplin dan berpikir sebelum bertindak, dan menjelaskan ide dan gagasan kita dengan lebih baik dan lebih jelas. Dengan begitu, kita dapat berbicara dengan sopan santun kepada orang tua dan guru dengan cara yang tepat.
MaknaOrang Tua bagi Anak. Orang tua memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Setiap anak memiliki kewajiban untuk berbuat hormat dan patuh terhadap kedua orang tuanya. Kasih sayang yang tulus yang diberikan orang tua tidak akan mampu dibayar dengan uang oleh seorang anak. Oleh karena itu, kasih sayang, perhatian, dan pengorbanan orang tua harus
Ilustrasi artikel 2 Contoh Kultum Singkat tentang Berbakti dan Menghormati Orang Tua. Sumber saat bulan Ramadhan, selain beribadah, kita dapat mengisinya dengan berbagai hal positif seperti membaca buku agama serta mendengarkan kultum dan ceramah. Mendengarkan kultum dapat dilakukan setalah sahur sambil menunggu azan subuh atau sambil menunggu berbuka. Materi kultum berisi berbagai ajaran agama, tentang ibadah, atau tentang akhlak dalam kehidupan seharu-hari. Salah satu contoh tema kultum adalah berbakti kepada kedua orang tua. Dalam artikel berikut ini, kita akan menyimak 2 contoh teks materi kultum singkat tentang berbakti dan menghormati orang artikel 2 Contoh Kultum Singkat tentang Berbakti dan Menghormati Orang Tua. Sumber Contoh Kultum tentang Berbakti dan Menghormati Orang TuaBerikut ini adalah 2 contoh kultum singkat tentang berbakti dan menghormati orang tua berdasarkan buku Pidato Empat Bahasa oleh Tim Guru Bahasa SICC 2019 6, 118-119.Assalamualaikum Warrahmatullahi Alamiin, assholatu wassalamu ala syrofil anbiya'i wa imamil mursalin, sayyidina wamaulana Muhammadin wa ala alihi wasohbihi aj'main. Amma Ba' pertama dan yang paling utama, mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena sungguh tiada Tuhan selain Allah yang menguasai seluruh alam ini. Selawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita sebagai pengikutnya mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak. Amiin ya Rabbal yang dirahmati orang sudah pasti memiliki orang tua. Orang tua kita bekerja keras membesarkan kita, memberi kehidupan dan pendidikan yang layak untuk kita semua. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan materi kultum tentang pentingnya berbakti pada orang SWT mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua tercantum dalam Surat Al Isra ayat 23 yang berbunyiWa qadaa Rabbuka allaa ta'buduu illaaa iyyaahu wa bilwaalidaini ihsaanaa; immaa yablighanna 'indakal kibara ahaduhumaaa aw kilaahumaa falaa taqul lahumaaa uffinw wa laa tanharhumaa wa qullahumaa qawlan "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." Berbakti kepada orang tua dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti membantu meringankan pekerjaan di rumah, berkomunikasi setiap hari jika anda berada jauh dari orang tua, atau merawat mereka ketika sakit. Janganlah sekali-sekali kita membentak atau menyakiti orang tua kita. Jika ada salah pada orang tua, segeralah meminta maaf. Sekian kultum ini saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Warrahmatullahi hirobilalamin wabihi nasta'inu wa'alaumuridunya waddin wa'ala alihi wasohbihi wassalim. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Selawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan kultum tentang menghormarti kedua orang tua. Orang tua telah menjaga dan membesarkan kita sejak kecil. Memberi kehidupan dan pendidikan yang layak bagi kita. Namun terkadang kita seringkali melawan orang tua kita. Berbakti kepada orang tua itu wajib kita lakukan, begitu pula menghormati mereka. Oleh karena itu, marilah kita hormati kedua orang tua kita. Jika ada kesalahan segeralah meminta kultum ini saya sampaikan. Semoga dapat memberi manfaat untuk kita semua. Jika ada kekurangan dalam menyampaikan kultum ini saya mohon Warrahmatullahi artikel 2 Contoh Kultum Singkat tentang Berbakti dan Menghormati Orang Tua. Sumber 2 contoh kultum singkat tentang berbakti dan menghormati orang tua. Semoga bermanfaat.
Islamadalah agama yang mulia yang mengajarkan sopan-santun terhadap orang tua. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pengamalan kita berbakti kepada orang tua. Diantaranya adalah: 1. Menuruti perintah orang tua. Tidak boleh membangkang dan tidak boleh bandel. Kalau kita diperintah untuk shalat, cepat-cepat kita mengerjakan shalat.
Adab terhadap Orang Tua Kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia. Keduanya sering merasakan kelelahan karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Allah Subhaanahu wa Ta’aala mewajibkan hamba-hamba-Nya untuk berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan memposisikan bakti pada orang tua setelah tauhid kepada Allah SWT. Oleh karena itu setiap muslim harus memiliki adab yang baik dalam bergaul dengan orang tua. Dalil Banyak ayat Al-Qur’an maupun hadis Nabi yang membicarakan tentang Adab terhadap orang tua, salah satunya dalam Qs luqman ayat 15 Luqman 15 “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” “Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan sambunglah tali silaturrahim.” HR. Al-Haitsami “Ridha Allah ada pada keridhaan orang tua dan murka Allah ada pada kemurkaan orang tua.” HR. Tirmidzi dan Hakim dari Abdullah bin Amr. Adab baik terhadap orang tua Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk berbuat baik kepada keduanya, seperti beberapa hal ini Mencintai dan sayang kepadanya Menaati keduanya Menanggung dan menafkahi Menjaga perasaan keduanya dan berusaha membuat ridha orang tuanya dengan perbuatan dan ucapan. Tidak memanggil dengan namanya Tidak duduk ketika keduanya berdiri dan tidak mendahuluinya dalam berjalan Mengutamakan keduanya sebelum anak dan istri Mendoakan keduanya baik mereka masih hidup atau sudah wafat Berbuat baik kepada kawan-kawannya Tidak Mencaci maki. Tidak mengeraskan suaranya melebihi suara keduanya demi sopan santun terhadap mereka. Menjawab panggilan mereka dengan jawaban yang lunak Bersikaplah rendah hati dan lemah lembut kepada kedua orang tua Tidak mengungkit-ungkit kebaikanmu kepada keduanya maupun pelaksanaan perintah yang dilakukan olehnya Janganlah ia memandang dengan pandangan sinis dan bermuka cemberut kepada keduanya Adab Terhadap Guru Sosok guru tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita. Mulai dari kita kecil sampai kita dewasa kita akan bertemu terus dengan sosok guru. Seorang yang diguguh dan ditiru ini menyalurkan ilmu pengetahuannya kepada murid-muridnya agar mereka menjadi seseorang yang dapat berkarya sesuai dengan bakat, prestasi, dan kualitas. Dengan perannya yang sangat besar dalam kehidupan kita, maka guru wajib itu kita hormati. Dalam Islam pun, ada beberapa hal yang harus baik dalam bersikap selaku murid terhadap gurunya. Menghormati dan menghargainya Tidak mencari-cari kelemahan dan kesalahannya Tidak menggibahnya membicarakannya dengan yang dia tidak senangi, bahkan membelanya ketika orang lain membicarakannya. Mendoakannya dari kejauhan semoga Allah beri pahala atas ilmu yang sudah ia ajarkan Mengambil manfaat dari kebaikan sang guru, dan tidak mencontohnya andai kata ia melakukan kekhilafan. Menisbatkan ilmu yang ia ajarkan kepadanya Menjaga adab berbicara dan diskusi dengannya Taat kepada guru kita dalam semua perkara kecuali perkara yang maksiat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW Meminta izin kepada guru kita untuk bertanya atau pergi dari majlis. Memberi salam kepada guru apabila berjumpa dan sentiasa hormat kepadanya. Memberi perhatian besar dalam pengajaran guru, duduk dengan sopan dan senantiasa dalam keadaan tenang. Rendah hati di hadapan guru. Dengan rendah hati maka ilmu akan mudah masuk dalam diri murid Post Views 5,029
Padamakalah ini kami akan membahas mengenai penyebab sopan santun di kalangan remaja mulai memudar etika dan sopan santun kepada orang tua akibat yang ditimbulkan manfaat sopan santun dan solusi agar remaja dapat lebih sopan. Akan tetapi norma kesopanan dewasa ini tampaknya telah pudar terutama di kalangan remaja.
Sedang mencari referensi untuk membuat naskah ceramah? Di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini menyediakan kumpulan contoh teks ceramah dalam berbagai kegiatan keagamaan, disertai dengan pengertian, tujuan, struktur, dan ciri-cirinya berikut ini. — Hai, sudahkah kamu mendengar ceramah hari ini? Di mana kamu biasa mendengar ceramah? Yup, ceramah umumnya terdapat dalam kegiatan keagamaan, seperti saat shalat Jumat, pengajian, misa di gereja, atau dalam kegiatan keagamaan lainnya. Melalui artikel ini, kita akan belajar mengenal ceramah, mulai dari pengertian, tujuan, struktur, ciri-ciri, dan contoh teks ceramah. Yuk, langsung saja disimak! Pengertian Teks Ceramah Ceramah merupakan penyampaian pesan, informasi, ataupun pengetahuan yang dilakukan oleh orang yang kompeten di bidangnya dan disampaikan di depan umum. Orang yang melakukan ceramah disebut penceramah. Sebelum berceramah, penceramah terlebih dahulu menyiapkan materi berbentuk teks ceramah sesuai dengan tema acara. Nah, sementara itu, teks ceramah adalah transkripsi atau bentuk tertulis dari kegiatan menyampaikan pesan di depan umum. Tidak jarang, orang-orang menyebut ceramah sebagai pidato atau khotbah. Keduanya seringkali dianggap serupa karena isinya menyampaikan pesan di depan khalayak ramai. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antara ceramah, pidato, dan khotbah, loh! Di antaranya berikut ini Pidato pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak dan bersifat persuasif, yakni berisi ajakan ataupun dorongan kepada khalayak untuk berbuat sesuatu. Khotbah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan keagamaan, praktik beribadah, atau ajakan-ajakan keagamaan. Baca Juga Yuk, Kenalan dengan Pengertian Teks Ceramah, Unsur, Struktur, dan Ciri Kebahasaanya Tujuan Teks Ceramah Saat sedang membuat teks ceramah, kamu harus memperhatikan tujuan ceramah itu sendiri, gais. Ada beberapa macam tujuan teks ceramah, di antaranya harus informatif, persuasif, dan rekreatif. Maksudnya apa ya? 1. Memberitahukan informatif Ceramah informatif ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan. 2. Memengaruhi persuasif Ceramah persuasif bertujuan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara. Misalnya, ceramah tentang hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan. 3. Menghibur rekreatif Ceramah rekreatif bertujuan agar pendengar merasa terhibur. Biasanya, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, atau guyonan yang memancing tertawa pendengar. Struktur Teks Ceramah Seperti jenis teks lainnya, teks ceramah juga memiliki struktur. Adapun struktur teks ceramah, di antaranya sebagai berikut 1. Tesis Berisi pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahas. 2. Rangkaian Argumen Berisi pandangan-pandangan pembicara yang dipaparkan untuk mendukung tesis. 3. Penegasan Ulang Berisi hasil penalaran, simpulan, maupun saran dari pembicara terkait topik yang dibahas. Baca Juga Kumpulan Contoh Teks Eksplanasi beserta Strukturnya Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah Nah, selain memperhatikan tujuan dan struktur teks ceramah, kamu juga perlu lhooo memahami kaidah kebahasaannya. Apa saja, ya? Berikut penjelasan lengkapnya! 1. Sapaan dengan kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak Kata ganti orang pertama yang dimaksud antara lain seperti saya, aku, atau kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Selain itu, teks ceramah juga sering menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara. 2. Menggunakan kata teknis atau istilah Teks ceramah biasanya banyak menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan berkenaan dengan topik yang dibahas. Contohnya pada teks ceramah tentang masalah kebahasaan, istilah-istilah yang muncul dalam teks adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, etika berbahasa, dan sebagainya. 3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan sebab-akibat Teks ceramah juga menggunakan kata-kata yang menunjukkan argumentasi sebab-akibat. Contohnya seperti jika… maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. 4. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal Selain itu, teks ceramah juga bisa menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal atau perbandingan pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun. 5. Menggunakan kata kerja mental Apa itu kata kerja mental? Kata kerja mental itu seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan. 6. Menggunakan kata persuasif Kata-kata persuasif yang umum digunakan antara lain seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus. Contoh Teks Ceramah Oke, setelah memahami pengertian, tujuan, struktur, hingga kaidah kebahasaan teks ceramah, selanjutnya yuk kita belajar bersama-sama contoh naskah ceramah sesuai dalam berbagai tema berikut ini. 1. Contoh Teks Ceramah tentang Sikap Ikhlas Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur selalu kita ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat. Kali ini, izinkanlah saya memberikan sepatah dua patah kata tentang sikap ikhlas. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berkata, ”Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” Oleh karena itulah, segala hal yang kita lakukan harus dengan sikap ikhlas. Pasalnya, Allah SWT tidak akan menerima perbuatan apapun yang kita lakukan tanpa didasari rasa ikhlas. Mulai sekarang, mari kita bersama-sama terus memupuk sikap ikhlas, terlebih ketika beramal. Tak perlu pamrih, biar Allah SWT yang menilai segala yang kita lakukan. Ingat selalu, kata kuncinya adalah ikhlas. Demikian ceramah saya pada kali ini, semoga saya dan teman-teman sekalian bisa mengambil makna dari ceramah ini dan mengimplementasikannya di dunia nyata. Wassalamualaikum wr. wb. 2. Contoh Teks Ceramah tentang Sikap Sabar Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hadirin yang saya hormati, mari kita ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang hingga detik ini masih mengaruniai hidup dan kesehatan. Perlu kita ingat saudara-saudara bahwa sudah hampir setahun pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Pada situasi ini, mari kita belajar untuk sabar menghadapi musibah ini. Sabar menghadapi musibah ini. Dalam surat Al-Baqarah ayat 153, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sholat dan sabar sebagai pelindungmu, sesungguhnya Allah SWT senantiasa bersama orang-orang yang sabar.” Allah SWT senantiasa mengingatkan kita untuk sabar, salah satunya melalui ayat tersebut. Dengan sabar, kita akan terlindung dari segala emosi buruk yang justru memperkeruh suasana. . Dengan demikian, kita harus sabar menunggu situasi menjadi lebih baik salah satunya dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan yang kurang berkenan. Wassalamualaikum 3. Contoh Teks Ceramah tentang Rasa Syukur Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hadirin yang dirahmati Allah SWT, Sudahkah teman-teman sekalian bersyukur hari ini? Syukur selain membawa ketenangan batin jika terus diterapkan akan membawa kenikmatan dalam hidup. Hal ini karena bersyukur mempunyai peranan yang penting dalam mengatur tindakan yang berangkat dari hati. Jika kita melihat berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, kita akan menyadari salah satu akar masalahnya adalah kurang bersyukur. Rasa kurang bersyukur yang dimiliki oleh manusia ini membawa banyak kekacauan. Oleh karena itu, dengan bersyukur yang benar pasti akan melahirkan perilaku yang baik dan tepat. Mengenai sikap bersyukur ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 152 dan 172, artinya seperti ini, “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar.” Dalam ayat satunya Allah berfirman yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya” Dua ayat diatas jelas memerintahkan kita untuk bersyukur atas apa saja yang Allah SWT berikan kepada kita. Selain itu, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan pula baginya.” HR. Muslim Saya kira cukup sampai di sini kita membahas pentingnya rasa syukur ini, semoga kita bisa mengamalkannya secara terus menerus dalam hidup ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 4. Contoh Teks Ceramah tentang Menuntut Ilmu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Syukur Alhamdulillah, sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT sehingga kita semua dapat berkumpul dalam acara ini. Selawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya pada hari akhir kelak. Aamiin. Hadirin yang dirahmati Allah SWT, pada kesempatan ini, izinkan saya bercerita mengenai pentingnya menuntut ilmu. Tentu kita sadar, dengan ilmu pengetahuan kita akan mendapatkan pemahaman. Salah satunya betapa pentingnya menuntut ilmu sebagaimana telah diberikan contoh Allah melalui firman pertama yang turun. Bahwasanya Allah mengajari Nabi Muhammad SAW untuk membaca. Surat Al Mujadalah ayat 11 juga menerangkan kepada kita tentang kedudukan orang yang menuntut ilmu. Allah akan meninggikan derajat orang-orang berilmu. Tanpa ilmu pengetahuan, kita akan buta dengan apa yang ada di sekitar kita. Kita akan kesulitan menentukan arah benar dan salah. Oleh sebab itu, jangan pernah lelah dan berhenti menuntut ilmu. Demikian yang saya tuturkan, apabila ada salah ucap saya mohon maaf. Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. 5. Contoh Teks Ceramah tentang Kematian Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Para hadirin, tak lupa selalu kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan karunia-Nya lah kita bisa berkumpul di sini dalam keadaan sebaik-baiknya. Kesempatan ini biarkan lah saya memanfaatkannya untuk memberikan sepatah dua patah kata tentang kematian. Para hadirin, apa yang paling dekat dengan kita? Bukan orang-orang yang kita cintai, bukan pula kekayaan. Perlu kita sadari, apa yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Surat Ali Imran ayat 185 telah menjelaskan bahwa kematian pasti akan menghampiri setiap manusia yang hidup di dunia. Soal waktu kapan datangnya, tidak ada satupun manusia yang mengetahui. Tidak ada manusia di bumi ini yang mengetahui kapan ajalnya menjemput. Oleh karena itu, marilah kita mulai memupuk kebaikan dan amalan untuk bekal di akhirat kelak. Tidak ada yang bisa menolong diri kita sendiri, selain amal perbuatan baik. Sekian ceramah tentang kematian dari saya. Semoga kita semua selalu terlindung dari siksa api neraka. Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Baca Juga Kumpulan Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks, dan Protokol 6. Contoh Teks Ceramah tentang Kesantunan dalam Berbicara Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia, Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan pada banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar atau bertendensi menyerang. Tentu saja, hal itu sangat menggores hati yang menerimanya. Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi kita, misalnya ketika melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Tanggapan-tanggapan mereka terdengar pedas, vulgar, dan beberapa di antaranya cenderung provokatif. Padahal sebelumnya, pada zaman pemerintahan Orde Baru, pemakaian bahasa dibingkai secara santun lewat pemilihan kata yang dihaluskan maknanya epimistis. Kita pun tentu gelisah sebagai orang tua. Kita sering menyaksikan kebiasaan berbahasa anak-anak dan para remaja yang kasar dengan dibumbui sebutan-sebutan antarsesama yang sangat miris untuk didengar. Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu. Penyebab utamanya adalah perkembangan masyarakat yang sudah tidak menghiraukan perubahan nilai-nilai kesantunan dan tata krama dalam suatu masyarakat. Misalnya, kesantunan tata krama yang berlaku pada zaman kerajaan yang berbeda dengan yang berlangsung pada masa kemerdekaan dan pada masa kini. Kesantunan juga berkaitan dengan tempat nilai-nilai kesantunan di kantor berbeda dengan di pasar, di terminal, dan di rumah. Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran budaya, khususnya berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Fenomena demikian menyebabkan para remaja dan anggota masyarakat lainnya gamang dalam berbahasa. Pada akhirnya mereka memiliki kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi, tanpa mengindahkan kaidah bahasa yang sesungguhnya. Sejalan dengan perubahan waktu dan tantangan global, banyak hambatan dalam upaya pembelajaran tata krama berbahasa. Misalnya, tayangan televisi yang bertolak belakang dengan prinsip tata kehidupan dan tata krama orang Timur. Sementara itu, sekolah juga kurang memperhatikan kesantunan berbahasa dan lebih mengutamakan kualitas otak siswa dalam penguasaan iptek. Selain itu, kesantunan berbahasa sering pula diabaikan dalam lingkungan keluarga. Padahal, belajar bahasa sebaiknya dilaksanakan setiap hari agar anak dapat menghayati betul bahasa yang digunakannya. Anak belajar tata santun berbahasa mulai di lingkungan keluarga. Nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam beragama juga merupakan salah satu kewajiban manusia yang bentuknya berupa perkataan yang lembut dan tidak menyakiti orang lain. Kesantunan dipadankan dengan konsep qaulan karima yang berarti ucapan yang lemah lembut, penuh dengan pemuliaan, penghargaan, pengagungan, dan penghormatan kepada orang lain. Berbahasa santun juga sama maknanya dengan qaulan ma’rufa yang berarti berkata-kata yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat penutur. Oleh karena itu, pendidikan etika berbahasa memiliki peranan yang sangat penting. Pemerolehan pendidikan kesantunan berbahasa sangat diperlukan sebagai salah satu syariat dalam beragama. Dengan kesantunan, dapat tercipta harmonisasi pergaulan dengan lingkungan sekitar. Penanaman kesantunan berbahasa juga sangat berpengaruh positif terhadap kematangan emosi seseorang. Semakin intens kesantunan berbahasa itu dapat ditanamkan, kematangan emosi itu akan semakin baik. Aktivitas berbahasa dengan emosi berkaitan erat. Kemarahan, kesenangan, kesedihan, dan sebagainya tercermin dalam kesantunan dan ketidaksantunan itu. Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun. 7. Contoh Teks Ceramah tentang Hari Pahlawan Bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya hormati, Sebentar lagi kita akan sampai pada hari yang sangat bersejarah, yaitu tanggal 10 November atau yang disebut dengan Hari Pahlawan. Pada hari itu kita seluruh bangsa Indonesia akan mengenang kembali peristiwa besar sebagai momentum sejarah yang terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran hebat telah terjadi pada saat itu antara para patriot bangsa yang gagah berani melawan tentara Sekutu. Betapapun lengkap senjata tentara Sekutu, tetapi tidak sedikitpun bangsa Indonesia merasa takut dan kecil hati. Padahal pada waktu itu senjata yang kita miliki sebagian besar hanyalah bambu runcing. Sementara itu, pihak musuh telah menggunakan senjata-senjata berat dan modern. Akan tetapi, dengan bekal semangat yang menggelora serta keyakinan yang kuat, tak setapakpun mereka mundur bahkan terus maju menantang maut. Hadirin yang berbahagia, Kita yakin bahwa para pejuang yang gugur di medan pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945 melawan tentara sekutu yang angkuh dan angkara murka itu mati syahid. Oleh sebab itu, sudah sewajarnyalah jika kita bangsa Indonesia menghormati jasa mereka dengan memanjatkan doa kepada Allah agar arwah mereka diterima-Nya dengan kemuliaan yang setinggi-tingginya. Semoga mereka diampuni segala dosanya dan dilimpahi rahmat yang sebanyak-banyaknya. Di samping itu perlu kita ketahui bahwa menghormati jasa para pahlawan bukan saja kita harus mendoakan mereka, tetapi yang lebih penting lagi ialah meneladani mereka dengan penuh semangat serta meneruskan perjuangan mereka dengan tekad yang bulat. Barangkali akan menyesallah mereka jika para generasi muda tidak berani menegakkan kebenaran dan keadilan serta tidak berani menyirnakan kemungkaran. Saudara-saudaraku yang berbahagia, Bukanlah bangsa yang besar, jika kita tidak bisa menghormati para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Keberanian dan tekad mereka, kita jadikan cermin pemandu yang dapat membimbing kita menuju kepada keutamaan amal dan menyemangati kita untuk berjuang dalam usaha membangun negara dan bangsa yang aman, tenteram, dan sentosa. Akhirnya, marilah kita panjatkan doa semoga arwah para pahlawan kita diterima di sisi Allah dengan kemuliaan yang setinggi-tingginya. Kemudian, semoga kita dan anak cucu kita bisa mengambil suri teladan untuk diamalkan dalam membangun negara yang aman, sentosa, adil, dan makmur. 8. Contoh Teks Ceramah tentang Penggunaan Bahasa Antar Pelajar Saudara-saudara yang baik hati, suatu ketika saya melihat beberapa orang siswa asyik berjalan di depan sebuah kelas dengan langkahnya yang cukup membuat orang di sekitarnya merasa bising. Terdengar percakapan di antara mereka yang kira-kira begini, “Punya gua kemarin hilang.” Terdengar pula sahutan salah seorang mereka, “Lho, kalau punya gua, sama elu kemanain?” Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka. Ia kemudian nyeletuk, “Gua apa Gua Selarong atau Gua Jepang?” Beberapa siswa yang mendengarnya tertawa kecil. Di antara mereka ada yang berbisik, “Serasa di Terminal Kampung Rambutan, ye…?” Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar. Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran siswa kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan. Bahasanya orang-orang Betawi. Dari komentar-komentarnya, kelompok siswa kedua memiliki sikap kritis terhadap kaidah penggunaan bahasa temannya. Mereka mengetahui makna gua yang benar dalam bahasa Indonesia adalah lubang besar pada kaki gunung’. Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pamijahan, dan seterusnya; dan bukannya pengganti orang persona. Sangat beruntung, sekolah saya itu masih memiliki kelompok siswa yang peduli terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal kebanyakan sekolah, penggunaan bahasa para siswanya cenderung lebih tidak terkontrol. Yang dominan adalah ragam bahasa pasar atau bahasa gaul. Yang banyak terdengar adalah pilihan kata seperti elu-gua. Bapak-bapak dan Ibu-ibu, prasangka baik saya waktu itu bukannya mereka tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah. Saya berkeyakinan bahwa doktrin tentang “berbahasa Indonesialah dengan baik dan benar” telah mereka peroleh jauh-jauh sebelumnya, sejak SMP atau bahkan sejak mereka SD. Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa, antara lain, disebabkan oleh kekurangwibawaan bahasa Indonesia itu sendiri di mata mereka. Ragam bahasa Indonesia ragam baku mereka anggap kurang “asyik” dibandingkan dengan bahasa gaul, lebih-lebih dengan bahasa asing, baik itu dalam pergaulan ataupun ketika mereka sudah masuk dunia kerja. Tuntutan kehidupan modern telah membelokkan apresiasi para siswa itu terhadap bahasanya sendiri. Bahasa asing berkesan lebih bergengsi. Pelajaran bahasa Indonesia tak jarang ditanggapi dengan sikap sinis. Mereka merasa lebih asyik dengan mengikuti pelajaran bahasa Inggris atau mata kuliah lainnya. Dalam kehidupan masyarakat umum pun, kinerja bahasa Indonesia memang menunjukkan kondisi yang semakin tidak menggembirakan. Setelah Badan Bahasa tidak lagi menunjukkan peran aktifnya, bahasa Indonesia menunjukkan perkembangan ironis. Bahasa Indonesia digunakan seenaknya sendiri; tidak hanya oleh kalangan terpelajar, tetapi juga oleh para pejabat dan wakil rakyat. Seorang pejabat negara berkata dalam sebuah wawancara televisi, “Content undang-undang tersebut nggak begitu, kok. Ada dua item yang harus kita perhatikan di dalamnya.” Pejabat tersebut tampaknya merasa dirinya lebih hebat dengan menggunakan kata content daripada kata isi atau kata item daripada kata bagian atau hal. Penggunaan bahasa yang acak-acakan juga banyak dipelopori oleh kalangan pebisnis. Badan usaha, pemilik toko, dan pemasang iklan kian pandai menggunakan bahasa asing. Seorang pengusaha salon lebih merasa bergaya dengan nama usahanya yang berlabel Susi Salon daripada Salon Susi atau pengusaha kue lebih percaya diri dengan tokonya yang bernama Lutfita Cake daripada Toko Kue Lutfita. Akan terasa aneh terdengarnya apabila kemudian PT Jasa Marga ikut-ikutan menamai jalan-jalan di Bandung dan di kota-kota lainnya, misalnya, menjadi Sudirman Jalan, Kartini Jalan, Soekarno-Hatta Jalan. Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai “tulang punggung negara, harapan masa depan bangsa” seharusnya tidak larut dengan kebiasaan seperti itu. Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa. Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur ilmiah sesungguhnya merupakan sarana efektif dalam mengakrabi ragam bahasa baku. Dari literatur-literatur tersebut mereka dapat mencontoh tentang cara berpikir, berasa, dan berkomunikasi dengan bahasa yang lebih logis dan tertata. Namun, lain lagi ceritanya kalau yang dikonsumsi itu berupa majalah hiburan yang penuh gosip. Forum gaulnya berupa komunitas dugem; literatur utamanya koran-koran kuning, jadinya ya…, gitu deh…. Ragam bahasa elu-gue, oh-yes… oh-no…. yang bisa jadi akan lebih banyak mewarnai. 9. Contoh Teks Ceramah tentang Pergaulan Bebas Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW. Bapak-bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian. Sekarang ini, kita berada di zaman kebebasan, yaitu zaman di mana nilai-nilai keagamaan yang kita anut sudah tidak lagi menjadi bingkai kita dalam berperilaku. Pergaulan bebas merupakan sesuatu yang marak terjadi saat ini. Hal ini merupakan penyakit yang menyerang pribadi-pribadi labil, seperti para remaja. Mereka mencoba hal apapun, tanpa mempedulikan batasan yang sudah ditetapkan oleh agama, lingkungan soial, dan hukum. Pergaulan bebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan, mengabaikan norma-norma agama, maupun masyarakat. Oleh karena itu, pergaulan bebas cenderung mengarah ke hal yang negatif, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan lain-lain. Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan dengan pergaulan tanpa adanya batasan. Mereka tidak lagi mengenal mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, banyak sekali remaja-remaja yang masih sekolah sudah kehilangan kehormatannya. Lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama bagi remaja juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas. Sesungguhnya Islam telah mengatur etika pergaulan bagi remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya para remaja memperhatikan dan melaksanakan etika-etika pergaulan dalam pandangan Islam untuk mencegah terjadinya sesuatu yang dilarang Allah SWT. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan di antaranya 1. Menutup Aurat Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kebersihan diri dan kehormatan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya. Disamping menutup aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat, sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh tipis atau transparan. 2. Menjauhi Perbuatan Zina Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan diperbolehkan selama masih ada batas dan tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian. Pergaulan di dalam Islam dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak, sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang dapat merugikan diri pelaku, keluarga, dan masyarakat sekitar. Pergaulan bebas dilarang karena menyebabkan terjadinya perbuatan yang tidak terpuji, bahkan akan berakhir dengan suatu hal yang lebih buruk. Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama, kita harus menjauhi perbuatan zina, dan membatasi pergaulan terhadap orang yang bukan mahramnya. Demikian saya akhiri ceramah pada hari ini, semoga bapak, ibu, dan teman-teman sekalian bisa mendapat pelajaran. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 10. Contoh Teks Ceramah tentang Sopan Santun pada Orang Tua Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Alhamdulillahi robbil alamin, assholaatu was salamu ala asrofil ambiak iwal mursalin wa ala alihi shohbihi wa man tabi’ahum biihsani ilaa yaumid dien… amma ba’adu. Segala puja dan puji syukur kita panjatkan kehadiat Allah SWT, sholawat tak lupa kita curahkan kepada Sayyidana Muhammad SAW, beserta keluraga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman. Hadirin sekalian, di mimbar ini izinkan saya menyampaikan pesan kebaikan yang berjudul “Sopan Santun Kepada Orang Tua”. Saudaraku yang dirahmati Allah, keridhaan Allah tergantung kepada ridha kedua orang tua kita, dan kemurkaan Allah bergantung kepada keduanya. Sudah sepantasnya sebagai anak untuk menghargai, menghormati, dan berlaku sopan santun kepada orang tuanya. Berbaktilah kepada kedua orang tua karena jasa keduanya menjadi sesab kita hadir dimuka bumi ini. Carilah keridhaan Allah melalui bakti kepada kedua orang tua. Jika kita memperlakukan keduanya seperti raja, maka kita juga akan diperlakukan Allah seperti raja. Banyak kasus anak-anak yang durhaka, yang tidak memperdulian orang tuanya. Maka, Allah akan murka kepadanya, kehidupan mereka akan sengsara, bahkan matinya akan su’ul khotimah akhir kematian jelek. Kebalikannya, anak-anak yang sopan, santun, dan selalu berbakti, maka kehidupannya akan diangkat derajadnya oleh Allah SWT. Demikian ceramah singkat ini, mudah-mudahan bisa menjadi wasilah petunjuk dari Allah. Semoga kita menjadi anak yang saleh yang berbakti keada orang tua kita. Aamiiin. Wa billahi taufik wal hidayah was salamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Baca Juga Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Tujuan, Struktur & Cara Menyusunnya Oke gais, setelah memahami pengertian hingga contoh-contoh teks tersebut, apakah kamu sudah memahami teks ceramah? Setelah ini, semoga kamu bisa membuat teks ceramah dan menyampaikannya di depan khalayak ramai, ya. Nah, kalau kamu masih ragu bagaimana cara menyusun teks ceramah, kamu dapat mempelajari materi ini lebih lanjut melalui ruangbelajar di Ruangguru. Semangat! Referensi Suherli. 2017. Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi.
Amanatpembina upacara - sebelum menyampaikan amanat atau pesan kepada siswa sd/smp/sma/smk, pembina biasanya membutuhkan referensi contoh teks pembina upacara tentang tema menarik yang ingin disampaikan. seperti: kebersihan, motivasi rajin belajar, sopan santun, tanggung jawab, disiplin, pramuka, 17 agustus, hari guru, hari kartini dan lain-lain.
Semenjak dilahirkan sampai pada kondisi saat ini, tentu kita tidak bisa lepas dari peran penting orang tua dan guru kita yang telah memberikan berbagai macam pelajaran penting kita semuanya baik sebagai anak atau pun dan ibu kandung kita tentu saja merupakan guru bagi kita semua ketika kita sedang berada di rumah. Adapun guru adalah orang tua kita ketika kita berada di lingkungan sekolah. Dalam agama Islam, seorang anak tentunya harus tahu dan memperhatikan adab atau sopan santunnya kepada orang tua dan guru masing-masing. Hal ini karena mereka yakni, orang tua, dan guru sudah pasti mempunyai peran dan jasa besar terhadap diri kita sebagai seorang sinilah kita akan sedikit belajar tentang bagaimana adab kita sebagai seorang anak atau pun siswa, terhadap orang tua dan guru kita, baik itu ketika di rumah atau pun ketika di Adab Kepada Orang Tua1. Pengertian Adab Kepada Orang TuaSebelumnya mari kita bahas terlebih dahulu apa arti “adab” ini. Kata “adab” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti kehalusan, kesopanan, akhlak, atau bisa juga budi pekerti. Lalu siapakah yang dimaksud dengan orang tua itu?. Orang tua adalah bapak laki-laki beserta ibu perempuan yang menjadi perantara adanya diri kita di dunia ini. Seorang ibu perempuan tentu saja melahirkan seorang anak, tidak lepas dari peran seorang ayah laki-laki. Semua manusia tentu dilahirkan melalui perantara keduanya ayah dan ibu , kecuali tiga orang. Yaitu, Nabi Adam as., Hawa istri Nabi Adam as., serta Nabi Isa as. dilahirkan tanpa perantara ayah. Tanpa keduanya ayah dan ibu, tentu saja keberadaan kita tidak akan ada di dunia ini. Demikianlah sunnatullah yang terjadi di alam raya penjelasan tentang arti “adab” dan “orang tua” di atas, maka pengertian dari adab kepada orang tua adalah berperilaku sopan santun dan baik budi pekerti kepada orang tua. Baik itu dalam perkataan ataupun perbuatan kita sehari-hari. 2. Perintah untuk Beradab kepada Orang TuaIslam sebagai agama yang sempurna tentu saja memiliki aturan-aturan umum tentang bagaimana akhlak atau sikap seorang anak terhadap orang tua nya masing-masing. Perintah untuk bersikap sopan santun, dan berakhlak mulia terhadap orang tua ini tentu saja banyak kita dapati dalam kitab al-Qur’an ataupun hadits. Diantaranya adalah sebagai berikut inia. QS. an-Nisaa’ 4 36۞وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا ….. ٣٦ Artinya“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tuamu ibu - bapak, …. ” QS. an-Nisaa’ 36b. QS. al-Israa’ 17 23-24۞وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا ٢٣ وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا ٢٤ Artinya“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" QS. al-Israa’ 17 23-24c. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللهِ، أَيُّ الْأَعْمَالِ أَقْرَبُ إِلَى الْجَنَّةِ؟ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى مَوَاقِيتِهَا» قُلْتُ وَمَاذَا يَا نَبِيَّ اللهِ؟ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ» قُلْتُ وَمَاذَا يَا نَبِيَّ اللهِ؟ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ»ArtinyaDari Abdullah bin Mas’ud dia berkata “ Aku berkata kepada Nabiyyullah saw. "Amal apa saja yang bisa mendekatkan kepada surga?”. Beliau menjawab “Shalat tepat pada waktunya”, “Kemudian apa lagi ?”. Beliau menjawab “ Berbakti kepada orang tua”, Kemudian aku bertanya "Dan apa lagi Nabiyyullah saw.?”. Beliau menjawab “Jihad di dalan Allah swt.” Hadits Riwayat Muslim Dari keterangan hadits di atas, berbakti beradab kepada orang tua menempati urutan yang kedua. Adapun urutan yang pertama adalah menjalankan ibadah shalat menyembah Allah. Hal ini membuktikan bahwa betapa penting dan mulianya akan beradab kepada orang tua tersebut. 3. Macam - Macam Adab kepada Orang TuaJika melihat firman Allah swt. dalam surat al-Israa’ 17 ayat 13 dan 14 di atas, ada berbagai macam bentuk bagaimana adab seorang anak kepada orang tuanya. Antara lain adalah sebagai berikutDilarang untuk berkata “ah” atau “cis” kepada kedua orang tua kita masing-masing. Larangan untuk berkata kasar atau membentak kepada kedua orang tua Ketika berbicara kepada orang tua hendaklah dengan perkataan yang sopan dan santun dan lemah lembutMerendahkan diri di hadapan orang tua ibu-bapak dengan landasan sifat kasih dan sayang. Senantiasa mendoakan kedua orang tua. Sebagaimana berikut ini “Wahai Rabb-ku, kasihanilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah menyayangiku dan mendidikku semenjak aku masih kecil”Belajar dengan giat dan tekun untuk mendapatkan ilmu dan prestasi yang bermanfaat dan gemilang4. Menyimulasikan atau Mengamalkan Adab Kepada Orang TuaMenyimulasikan atau melatih teori mengenai adab kepada orang tua ini dapat kita praktekkan di rumah dan sekolah kita sendiri. Mempraktekkan adab kepada orang tua ini ketika sedang berada di sekolahan dapat dilakukan dengan caraMenjaga nama baik diri kita, dengan menjadi siswa yang baik, tekun dan giat belajar, patuh pada peraturan sekolah. Hal ini sangatlah diperlukan, karena baik buruknya kita menjadi siswa di sekolahan, kita juga membawa-bawa nama baik orang tua terus menerus istiqomah dalam menjaga nama baik diri sendiri dan orang tua. Diantaranya dengan meninggalkan segala sesuatu yang buruk dan tindakan negatif, yang dapat mencemarkan nama baik diri dan orang tua dengan baik tugas sekolah yang diberikan kepada diri kita dengan kemampuan yang dalam berbagai hal sehingga menciptakan situasi dan kondisi yang positif, baik ketika ada di ruah maupun dalam lingkungan Menghayati Adab kepada Orang TuaMenghayati mempunyai arti mengalami secara tidak langsung dan merasakan atau menjiwai sebuah peristiwa atau pun perbuatan yang sedang dilakukan. Menghayati ini tentunya bisa dilakukan sendiri oleh pelakunya secara langsung. Dari sinilah kita perlu berusaha semaksimal-nya untuk memiliki adab kepada orang tua berada di lingkungan sekolah, maka berusaha menjadi siswa yang baik dan berdisiplin dalam mengerjakan tugas. Tentu saja itu masuk dalam kategori pengamalan dari QS. al-Israa’ 17 ayat 13 dan 14 di atas. Sama halnya ketika seorang anak berada di rumahnya..Seorang anak yang memiliki adab kepada kedua orang tua nya, tentu saja dapat merasakan beberapa hal berikut iniMendapatkan ridha dari kedua orang tua nya, karena dengan beradab kepada mereka berdua, hati mereka bisa menjadi bahagia dan ridhanya Allah swt. Ini sebagaimana terdapat pada sebuah hadits Nabi saw. yang berbunyi “ Ridhanya Allah terletak pada ridhanya kedua orang tua”Dengan adanya sebuah penghayatan, bisa mendekatkan hubungan batin antara anak dan orang tua, dan menentramkan hubungan doa dan dukungan yang positif dari kedua orang tua yang senantiasa mengerjakannya dengan tulus dan ikhlas Adab Kepada Guru1. Pengertian GuruDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “guru” ini mempunyai arti “orang yang mempunyai pekerjaan mengajar”. Mengajar di sini maksudnya melatih, mendidik, dan memberikan suatu pelajaran tertentu. Misalnya saja orang yang memberikan pelajaran, latihan, mata pelajaran matematika, maka orang tersebut mempunyai status guru matematika. Begitu pula dengan orang-orang lain baik di sekolahan, yayasan, lembaga, dll. yang bertugas memberikan pelajaran-pelajaran tertentu lainnya, sesuai dengan bidangnya masing-masing. Maka orang tersebut juga disebut dengan guru. Misalnya saja guru IPA, guru IPS, guru agama , dan lain memahami arti guru di atas, maka sesama teman pun bisa menjadi guru kepada teman yang lainnya. Selama teman tersebut mampu menguasai materi yang menjadi favoritnya. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang tua yang pandai dan cakap tentu menjadi guru bagi mereka yang masih dalam perkembangan zaman atau pun ilmu pengetahuan yang baru komputer misalnya . Generasi muda tentu saja lebih menguasai dan terampil, dan bisa menjadi guru dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang baru tersebut kepada mereka yang umurnya lebih tidak memandang umur baik muda atau pun tua. Menjadi seorang guru haruslah mengetahui dan mendalami ilmu yang diajarkannya. Selain itu, juga harus mampu mendidik, melatih, juga harus mampu memberikan contoh yang baik bagi siapa saja yang ada di sekitarnya, khususnya kepada para siswa-siswanya. Karena guru tidak lain adalah orang tua kita ketika kita berada di Adab Kepada GuruMurid sebagai anak yang sedang bersekolah atau belajar. Tentu sangat membutuhkan peran guru. Guru sangatlah besar jasa dan pengorbanan-nya, oleh karena itu sudah sepantasnya jika guru mempunyai sebutan yang kita kenal dengan pahlawan tanpa tanda jasa. Dari sinilah seorang murid atau pun siswa, harus mempunyai adab atau tatakrama yang baik kepada murid atau siswa sadar akan adab kepada gurunya, tentu harus diberlakukan kepada semua guru. Artinya, baik guru-guru itu masih aktif mengajar atau guru-gurunya yang sudah pensiun karena faktor usia. Juga terhadap guru-gurunya terdahulu atau guru-gurunya saat kepada guru ini antara lain, yaituMematuhi dan mentaati perintah-perintah guru yang baik dan benar, secara tulus dan ikhlas. Tentunya ini untuk kebaikan murid itu dan santun kepada guru, baik perkataan dan semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, sehingga tidak mengecewakan hati nama baik guru, baik di lingkungan sekolah ataupun ketika sedang berada di dengan baik dan benar materi ataupun pelajaran yang disampaikan oleh senyum terhadap guru dengan bermaksud untuk berpapasan, berusaha untuk menyapa gurunya terlebih dahulu sebelum disapa oleh gurunya 3. Menyimulasikan atau Mengamalkan Adab Kepada GuruMenyimulasikan atau mengamalkan adab kepada guru ini tidak hanya di sekolah saja, tetapi juga harus dilakukan pula ketika kita sedang berada luar sekolah. Adapun simulasi dari adab kepada guru ini antara lain adalah sebagai berikutPada suatu hari ketika Hasan siswa kelas 8 pulang ke rumah membonceng saudaranya, tiba-tiba di jalan ia melihat guru matematika-nya menuntun kendaraannya karena bocor. Kemudian ia meminta kepada saudaranya untuk berhenti sebentar. Kemudian Hasan pun turun, dan menyuruh saudaranya untuk pulang lebih dahulu, karena jarak rumahnya sudah tidak terlalu jauh itu Hasan pun menyapa guru Matematika-nya tersebut dan meminta kendaraan gurunya untuk dituntun sampai tempat tambal ban saat ketika guru bahasa Indonesia sedang menuliskan materi di papan tulis, spidol yang digunakan untuk menulis di papan tulis tintanya habis. Guru tersebut meminta salah seorang siswanya untuk mengambilkan spidol yang ada di ruang guru. Lalu dengan cekatan Ratih pun meminta izin untuk mengambilnya. Ratih pun diberikan izin guru bahasa Indonesia nya untuk mengambilkan spidol adalah salah satu mahasiswa di perguruan tinggi ternama. Suatu saat ketika ia pergi ke salah satu tempat pariwisata, Fahmi bertemu dengan salah seorang guru SMP yang telah mengajarnya dulu. Fahmi pun mendekati gurunya tersebut, dan memberikan salam dan menjabat tangannya dengan penuh sikap hormat 4. Menghayati Adab Kepada GuruMenghayati adab kepada guru tidaklah jauh berbeda dengan menghayati adab kepada orang tua yang telah dijelaskan lebih dahulu di atas. Menghayati adab kepada guru ini sangatlah penting, karena ketika kita tidak menghayati adab kepada guru, tentu akan terjadi hal-hal negatif yang sangat bertolak belakang dengan sopan santun kita terhadap mereka para guru-guru kitaKetika kita sebagai murid mampu menghayati adab kepada guru, setidak-tidaknya kita bisa merasakan beberapa hal berikut iniAdanya hubungan batin yang dekat antara murid dan guruDengan kedekatan hubungan batin ini akan memberikan kemudahan dalam menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru kepada muridnyaMembuat hati kita menjadi senang dan bahagia akan materi pelajaran yang disampaikan oleh guruTujuan pembelajaran yang diberikan oleh guru dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkanC. RangkumanDari penjelasan mengenai adab kepada orang tua dan guru di atas, adalahAdab kepada orang tua berarti sopan santun, akhlak, budi pekerti kepada kedua orang tua ayah dan ibu. Adab ini tidak hanya berlaku kepada orang tua saja tetapi juga kepada guru-guru adab kepada orang tua dan guru adalah wajib hukumnyaAdab kepada orang tua antara lain adalah tidak berkata ah’ kepada keduanya, tidak berbuat dan berkata kasar, rendah diri di hadapan keduanya, mendoakannya baik ketika masih hidup ataupun sudah meninggal dunia, dan lain-lainnyaSebutan guru adalah bagi siapa saja yang mampu memberikan pengertian, pembelajaran, pelatihan, atau suatu arahan dari suatu hal. Seorang teman atau pun saudara juga bisa menjadi guru dalam hal kepada guru antara lain adalah mematuhi dan menaati nasihat-nasihatnya secara ikhlas, senantiasa hormat dan bersikap sopan dan santun baik perkataan atau perbuatan, menjaga nama baiknya dan tidak menceritakan kekurangannya terhadap orang penjelasan perihal adab mengenai orang tua dan guru. Semoga kita semua bisa mengerti, paham, dan bisa mengamalkannya dalam keseharian kita semuanya baik di sekolah atau pun di rumah. Sehingga bisa menjadi pengamalan dari ayat al-Qur’an dan hadits yang tercantum di Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak 2 untuk Kelas VIII Madrasah Tsananwiyah, Solo PT. Tiga Serangkai, Qur’an in v. Kamus Besar Bahasa Indonesia v. Abdul WahidBacaan lain10 Adab Makan dan Minum Dalam Islam Beserta FungsinyaAdab dan Tata Cara Menyembelih Hewan Dalam Agama IslamAdanya Kehidupan Setelah Hari Akhir
- Ичиμխсեкрጌ всኒዚոλуклу ኢտищ
- Ιሯо ևбрխсէскըж
- ባδըбэх стеж гօከեսеф
- Պጮ юμላዥолуμ
- ካ ሦтрυգарсըд ጣмо
X0Kl4. buy69tn6hq.pages.dev/685buy69tn6hq.pages.dev/546buy69tn6hq.pages.dev/835buy69tn6hq.pages.dev/528buy69tn6hq.pages.dev/345buy69tn6hq.pages.dev/42buy69tn6hq.pages.dev/547buy69tn6hq.pages.dev/899
ceramah sopan santun terhadap orang tua dan guru